Friday, February 22, 2013

Komunikasi Interpersonal, Pertumbuhan dan Keretakan


Ketika sebuah proses komunikasi sudah dimulai dan terbentuk, maka sebuah hubungan akan masuk pada proses selanjutnya, yaitu apakah hubungan tersebut akan bertumbuh, ataupun hubungan tersebut akan mengalami keretakan. Pembahasan ini akan fokus membahas tentang proses pertumbuhan dan keretakan dalam sebuah hubungan.

Pertumbuhan
Teori komunikasi yang berhubungan dengan pertumbuhan dalam proses komunikasi:
-          Uncertainty Reduction Theory (Berger and Calabrese, 1975)
Menjelaskan bagaimana ketidakpastian- ketidakpastian yang ada pada individu- individu yang terlibat dalam sebuah komunikasi akan memengaruhi masing- masing individu sendiri dalam bagaimana mereka bersikap dan memutuskan bagaimana kelanjutan hubungan mereka satu sama lain. Sejauh ini, tidak ada klaim yang benar- benar valid untuk mengambil kesimpulan apakah ketidakpastian dalam komunikasi berpengaruh positif atau negatif dalam sebuah hubungan komunikasi.
-          Attraction Theory
Teori ini mengatakan bahwa kita akan cenderung lebih mengembangkan hubungan kita dengan orang- orang yang memiliki kesamaan dengan kita, mengapresiasi kita, yang menurut kita atraktif secara fisik dan psikologis, terutama dalam hal sosioekonomi dan edukasi.
-          Rules Theory
Mengatakan bahwa dalam hubungan romansa, pertemanan, dan keluarga, selalu ada daftar aturan yang mengaturnya, ketika aturan- aturan tersebut terpenuhi, hubungan  akan berkembang dengan baik, dan ketika aturan- aturan tersebut tidak dipenuhi, kebalikannya, hubungan akan berkembang ke arah yang negatif.
-          Social Exchange Theory
Teori ini mengatakan bahwa sebuah hubungan akan bertumbuh secara negatif atau positif, tergantung dari asaz untung dan rugi dalam berjalannya proses komunikasi dan hubungan tersebut, ada pertimbangan dan perhitungan apa pengorbanan yang kita lakukan dengan apa yang kita dapat, apa yang kita keluarkan dan apa yang menjadi milik kita.
-          Equity Theory
Mengatakan bahwa kita akan mengembangkan sebuah hubungan sebagai sesuatu yang seimbang, diantara komu
nikator dan komunikan, dari segi rasio apa yang kita dapat dan apa yang kita berikan.

Relationship License
Ini adalah konsep yang sangat berhubungan dengan perkembangan sebuah hubungan. Adalah lisensi untuk mengganggu ekspektasi dalam hubungan, peraturan, dan juga perubahan- perubahan yang tidak terduga. Semakin berkembangnya suatu hubungan, maka semakin juga lisensi ini berpengaruh. Contohnya adalah ketika pasangan sedang makan malam bersama, mereka tidak segan untuk memakan makanannya satu sama lain, ataupun memperbaiki baju satu sama lain, namun ketika hubungan mereka tidak harmonis atau sedang mengalami keretakan, lisensi ini akan menjadi lebih terbatas.
            Dalam beberapa hubungan, lisensi tersebut ada yang resiprokal, masing- masing memiliki hak dan kewajiban yang sama, namun di beberapa hubungan lainnya, lisensi ini tidak resiprokal, ada perbedaan hak dan kewajiban diantara pihak- pihak yang terlibat, dalam hal ini, sangat berkaitan dengan budaya, di beberapa budaya, laki- laki lebih ‘diagungkan’ dan lebih leluasa untuk mengintimidasi wanita, namun di beberapa budaya lainnya hal ini tidak terjadi, dimana kesetaraan gender adalah muthlak.
            Bagian yang unik adalah proses untuk menegosiasikan lisensi ini, dimana individu tidak mau menjadi pihak yang terintimidasi, namun tanpa menyerah pada privasi yang ingin kita pertahankan. Proses negosiasi ini memang tidak pernah secara eksplisit, karena pada umumnya dilakukan secara nonverbal dan tambahan- tambahan kecil.

Relationship Maintenance

Relationship maintenance behavior, bagaimana perilaku/sikap kita dapat membantu dalam mengelola dan memelihara hubungan. Tentu saja, menjaga sikap memiliki beberapa fungsi, diantaranya :
·  To keep the relationship intact : untuk memelihara keseimbangan dalam hubungan, untuk mencegah terputusnya hubungan.
·  To keep the relationship as its present stage : untuk mencegah hubungan menjadi lebih jauh dan juga tidak terlalu dekat.
·  To keep the relationship satisfying : memelihara keseimbangan dalam hubungan antara apa yang diberikan dan apa yang didapatkan.
Beberapa orang, setelah memasuki sebuah hubungan, berasumsi bahwa hubungan akan tetap berjalan kecuali jika terjadi sebuah hal buruk/bencana. Karenanya, meskipun mereka mencari cara untuk mencegah hal buruk itu terjadi, mereka tidak mungkin untuk terlibat terlalu banyak dalam menjaga sikap/perilaku.              
Yang lainnnya akan mencari sesuatu yang salah dan mencari cara untuk memperbaiki hubungan secepat dan seefektif mungkin.
Kebanyakan orang, akan terlibat dalam menjaga sikap/perilaku ketika ada yang salah dan ketika ada kemungkinan jika hubungan dapat meningkat.
Tidak mengejutkan lagi, memelihara hubungan banyak sekali mengambil tempat diseluruh hubungan yang melalui email. Banyak hubungan terjalin secara online, karena hubungan online sangat mudah untuk dijaga walaupun pasangan/ partner berjarak jauh. Bagi kaum wanita email lebih berguna untuk memelihara sebuah hubungan dibandingkan pria.

Reasons for Maintaining Relationship
Alasan perlunya memelihara sebuah hubungan sangat banyak dan beragam. Sebelum membahas lebih dalam alasan spesifiknya, ada beberapa prediksi teori dalam membina/memelihara sebuah hubungan.
·  Attraction theory
Teori daya tarik berasumsi bahwa hubungan dapat terjaga dengan baik saat adanya daya tarik yang signifikan, umumnya hal semacam itu yang memimpin pengembangan dalam sebuah hubungan. Walaupun kedua individu sebagaimana mereka mendefinisikan mengenai hal – hal apa yang membentuk daya tarik, mungkin telah berubah, pentingnya daya tarik-bagaimanapun didefinisikan-kemungkinan berlanjut selama hubungan masih terjalin.
·  Social exchange theory
Social exchange teori ini adalah teori perbandingan nilai. Dimana kita lebih senang membina/menjaga hubungan jika hubungan itu lebih bermanfaat dibandingkan dengan apa yang kita harapkan. Kita juga lebih senang menjaga/membina sebuah hubungan yang masih berlangsung walaupun tidak cukup dengan perbandingan nilai kita, selama itu masih lebih tinggi dari apa yang kita rasakan kita bias mendapatkan dari yang lainnya, dalam hal ini nilai perbandingan dijadikan sebagai alternatif. Jadi walaupun kita berfikir berhak untuk mendapatkan lebih banyak, jika kita tidak bisa mendapatkan lebih, kita akan lebih memilih untuk tetap tinggal.
·  Equity theory
Teori ini berasumsi bahwa kita dapat menjaga hubungan saat kita mengetahui keadilan relatif dalam sebuah hubungan. Saat kita dan pasangan merasa sama-sama dihargai dan menghargai, maka kita akan lebih senang untuk menjaga hubungan itu. Tetapi, jika salah satu-khususnya orang yang menjadi terbalas-menyadari kurangnya keadilan, bisa jadi hubungan itu akan berjalan rumit.

Untuk menambah teori – teori prediksi tersebut, dibawah ini adalah beberapa alasan yang umum dan sering digunakan dalam membina sebuah hubungan.
·  Emotional attachment : seringkali kita menjaga hubungan karena kita saling menyayangi, kita ingin menjaga keutuhan hubungan kita, dan kita tidak bisa menemukan alternatif lain yang menarik hati kita atau membuat kita nyaman selain pasangan kita.
·  Convenience : hal yang paling sulit menyangkut bagaimana kita menemukan orang lain untuk hidup bersama, sebagai rekan bisnis, sebagai teman/ pendamping social sebaiknya dibuat senyaman mungkin untuk tetap bersama daripada berpisah.
·  Children : sebuah pasangan akan hidup bersama karena merasa, sewajarnya atau keliru, bahwa itu demi kepentingan terbaik anak; atau anak-anak dapat memberikan alasan yang dapat diterima secara sosial untuk menutupi alasan sebenarnya-kenyamanan, keuntungan finansial, ketakutan akan kesendirian, dan sebagainya.
·  Fear : manusia memiliki rasa takut untuk bertualang/menjelajah dunia luar, sendirian, menghadapi orang lain dengan status “single” atau sendiri, dan kebanyakan memilih hubungan mereka saat ini sebagai alternatif yang lebih baik dibandingkan menghadapi ketakutan mereka sendiri.
·  Inertia : beberapa hubungan sangat dijaga karena adanya gaya semu (kedenderungan tubuh yang beristirahat untuk tetap diam dan tubuh yang bergerak tetap bergerak); banyak masalah dalam perubahan.
·  Commitment : setiap orang seharusnya memiliki komitmen yang kuat dengan pasangan atau hubungannya. Kenyataanya, riset membuktikan bahwa komitmen seorang perempuan lebih terkait erat dalam hal mengelola hubungan dan stabilitas dibandingkan dengan faktor – faktor lainnya (Sprecher, 2001).

Communication For Maintaining Relationship
Satu alasan sebuah hubungan dapat bertahan adalah adanya komunikasi yang efektif dalam hubungan tersebut. Cukup menarik, diantara pasangan menikah, strategi dalam menjaga hubungan yang dibuat oleh sang istri efeknya lebih besar dalam kepuasan, cinta, dan komitmen. Disbanding dengan strategi yang dibuat oleh suami. Ini bukan berarti strategi yang dibuat oleh kaum lelaki tidak efektif, ini lebih kepada umumnya sebuah hubungan suami istri/pernikahan, pasangan lebih didominasi istri yang menjaga sikap dalam hubungan tersebut.
Beberapa contoh bagaimana orang dalam mengelola/menjaga hubungan mereka, lebih dalam bentuk saran bagaimana mereka mempertahankan hubungan.
·  Be nice, studi menyebut hal ini perilaku prososial. Disini kita menjadi sopan, ceria, dan ramah; kita menghindari kritik; dan kita melakukan kompromi walaupun saat itu kita mengorbankan perasaan/diri kita. Perilaku prososial mencakup juga berbagi masa depan; sebagai contoh, berbicara tentang rencana berlibur bersama atau membeli rumah bersama. Ini juga termasuk bersikap mesra dan romantic terhadap pasangan.
·  Communicate, kita menelepon hanya untuk menanyakan kabar, atau mengirim kartu ataupun surat. Terkadang komunikasi hanya sebatas “obrolan” yang tidak signifikan dengan dirinya sendiri tetapi terlibat didalamnya karena menjaga hubungan. Juga menyangkut kejujuran, keterbukaan dan berbagi perasaan dalam sebuah hubungan. Memberikan respon yang konstruktif dalam sebuah konflik ini adalah tipe lain dalam strategi mempertahankan/menjaga komunikasi dalam sebuah hubungan.
·  Be open, kita ikut secara langsung saat berdiskusi dan mendengarkan pendapat yang lain – sebagai contoh, lebih membuka diri, bicarakan apa yang kita mau dalam hubungan yang sedang kita jalani, berikan nasihat, dan tunjukan empati kita.
·  Give assurance, kita yakinkan pasangan kita dalam pentingnya sebuah hubungan-sebagai contoh, kita buat pasangan kita nyaman dan menempatkannya sebagai yang pertama, dan utarakan cinta.
·  Share joint activities, luangkan waktu bersama-contohnya, bermain bola, mengunjungi teman bersama – sama, melakukan hal – hal yang lebih spesifik sebagai pasangan (misalnya, membersihkan rumah bersama), dan terkadang duduk berdua membicarakan banyak hal – hal yang telah dilalui bersama-sama. Dalam hal ini juga termasuk hari/tanggal penting yang dirayakan bersama, misalnya ulang tahun atau ulang tahun pernikahan, yang dirayakan dengan makan di restoran atau sekedar piknik keluar rumah.
·  Be positive,  kita mencoba membuat interaksi yang nyaman kepada pasangan- contohnya, berpegangan tangan, menyerah untuk membuatnya bahagia, dan memberikan bantuan. Secara bersamaan dan tidak langsung kita menghindari masalah – masalah tertentu yang dapat menyebabkan argumen.
·  Focus on improving yourself, sebagai contoh, kita bekerja untuk membuat diri kita sendiri terlihat lebih baik dan menciptakan daya tarik tersendiri bagi orang lain.


Keretakan Hubungan

Dalam tahap ini, ada pelemahan di dalam ikatan dari orang yang memiliki suatu hubungan. Proses ini bisa terjadi secara terlihat, maupun terjadi secara tidak terlihat. Secara teoretis, pelemahan ikatan ini bisa dikatakan terjadi akibat kehilangan daya tarik secara fisik maupun psikologis terhadap individu lain dalam suatu hubungan, ketika suatu kedekatan tidak lagi terasa, atau pada saat perbedaan menjadi lebih dominan dibanding persamaan.
Penyebab
1.      Jealousy (Iri) : Adalah reaksi dari adanya pihak lain yang tidak diharapkan, masuk dalam hubungan yang sedang terjalin. Seseorang yang sedang merasa iri bisa dilihat dari beberapa hal, seperti ekspresi nonverbal (sedih, menangis), melakukan tindakan intimidasi psikis dan psikologis ( berprilaku aneh, ngambek karena hal tidak jelas, menjadi kasar), mencari perhatian (diam secara tiba- tiba, terkadang menyalahkan orang lain ataupun menyalahkan segala unsur yang ada di sekelilingnya)
2.      Komunikasi Buruk : Jelas, komunikasi yang buruk akan menimbulkan banyak masalah, mulai dari salah pengertian, timbulnya spekulasi dalam pikiran yang tidak jelas, curiga, sampai menyalahkan orang lain akibat kejadian tidak menyenangkan yang terjadi.
3.      Adanya Hubungan Lain yang Lebih Menyenangkan : Manusia berhubungan dengan tujuan untuk mencari kesenangan, dan mengurangi penderitaan mereka, ketika suatu hubungan menjadi monoton, tidak ada perkembangan, dan di sisi lain ada hubungan lain yang lebih menyenangkan ada, ada kecenderungan seseorang akan lebih cenderung untuk menjalani hubungan yang lebih menyenangkan tersebut.
4.      Berubahnya Hubungan : Berubahnya kepribadian dari individu dalam suatu hubungan, revolusi kemampuan dan kesukaan terhadap suatu hal, dan juga berubahnya visi dan misi diantara pihak- pihak yang terkait dalam suatu hubungan akan membuat kesenjangan dan mengurangi tingkat kedekatan dalam suatu hubungan.
5.      Seks dan Hubungannya Dengan Pekerjaan : Dalam hubungan romansa, masalah seksual bisa menjadi permasalahan yang besar, dalam hubungannya dengan pekerjaan , hal ini juga berkaitan dengan terlalu banyaknya menghabiskan waktu untuk pekerjaan, terlalu sedikit menghasilkan uang, dan ketidaknyamanan di tempat kerja.
6.      Kesulitan Finansial : Di era saat ini, tidak bisa dipungkiri permasalahan utama yang dalam suatu hubungan adalah uang, hal ini dikarenakan uang sangat mempengaruhi kekuatan dan juga bagaimana suatu hubungan akan berjalan. Baik itu dalam hubungan romansa maupun bisnis, orang yang memiliki kekuatan finansial akan lebih memiliki otoritas dalam hubungan tersebut.
7.      Pandangan terhadap Hubungan Itu Sendiri : Bagaimana persepsi orang terhadap hubungan itu sendiri tentu akan berpengaruh, dari penafsiran dan pandangan secara harafiah, bagaimana hubungan harus berjalan, dan hak dan kewajiban masing- masing pihak yang terlibat dalam hubungan tersebut, kesemuannya sangatlah bergantung.

Akibat dari Keretakan Hubungan
Ketika hal ini terjadi, tentu akan banyak hal yang berubah, banyak dari ktia berpandangan bahwa perubahan akibat keretakan hubungan selalu buruk, padahal tidak selalu, pada beberapa kejadian perubahan akibat keretakan dalam suatu hubungan malah membawa dampak positif. Hal negatif tentu dimana kita akan merasakan kehilangan dari rasa nyaman ketika menlajani hubungan. Kita juga mungkin akan merasa tidak pantas, ataupun merasa bersalah, kita merasa bersalah atas kesalahan yang kita perbuat, atau karena kita tidak berbuat hal yang seharusnya kita perbuat.

Komunikasi dalam Keretakan Hubungan
Beberapa ini adalah pola hubungan yang sering terjadi pada saat sebuah hubungan mengalami keretakan :
1.      Withdrawal : Secara nonverbal, dimana keretakan hubungan terlihat dari komunikasi nonverbal, seperti tatapan mata dan sentuhan yang berkurang, berkurangnya kesesuaian dalam berbusana, dan berkurangnya penggunaan aksesoris yang menunjukan hubungan dengan orang lain ( foto, cincin).
2.      Decline in Self-Disclosure : Pengurangan penyingkapan diri sendiri, akan terjadi ketika keretakan sebuah hubungan membuat masing- masing anggota dalam suatu hubungan merasakan pihak lain tidak akan menerima mereka, ataupun mereka tidak lagi bisa dipercaya, sehingga masing- masing akan menjaga jarak.
3.      Deception : Proses ini meningkatkan tingkat kemunduran sebuah hubungan, seringkali terjadi dalam bentuk tindakan- tindakan negatif tanpa menggunakan argumen, seperti berada di tempat yang tidak seharusnya bersama dengan orang yang tidak seharusnya, tindakan ini terkadang hanya akan menghasilkan rasa malu, dimana anda hanya tidak ingin dipandang rendah oleh orang lain.
4.      Positive and Negative Message : Penggunaan simbol verbal bisa menjadi berubah seiring retaknya sebuah hubungan, penggunaan pesan positif berkurang, dan negatif bertambah.
Contohnya : ketika seseorang meminta tolong untuk minta dibuatkan kopi. :
1.      Maaf, bisa kamu buatkan saya kopi ?
2.      Buatkan saya kopi, ya ?
3.      Mana kopinya !

Relationship Dissolution

Beberapa orang yang menjalin hubungan pasti ada yang berakhir. Terkadang pasangan itu tidak mampu lagi untuk menyatukan diri bersama. Terkadang berakhir karena ada masalah yang tidak bisa diselesaikan. Terkadang ada yang hubungannya sudah tidak ada lagi keseimbangan, dan hanya akan semakin merusak dan berpisah adalah jalan terbaik. Saat hubungan itu berakhir, kita akan dihadapkan dengan dua masalah umum yaitu: bagaimana mengakhiri hubungan tersebut dan bagaimana menghadapi masalah yang tak dapat dihindari dan yang menyebabkan hubungan itu harus diakhiri.


Reasons for Relationship Dissolution
Hubungan berakhir karena alasan – alasan tertentu yang prinsipil atau bahkan ada yang harus berakhir disebabkan oleh hal – hal kecil yang terjadi berulang – ulang kali dalam sebuah hubungan. Putusnya sebuah hubungan dengan alasan apapun pasti membuat orang menjadi merasakan sedih karena mereka berfikir bahwa hubungan ini akan terus berjalan, tetapi kenyataanya harus berakhir karena sebuah atau beberapa alasan.
Dalam hubungan pertemanan biasanya hubungan itu berakhir disebabkan karena perlakuan teman kepada kita sudah tidak nyaman, membuat kita risih. Contohnya: rahasia kita yang bocor karena teman kita menceritakannya kepada orang lain. Atau mungkin teman kita yang sering berbohong dan hal itu terus berulang – ulang terjadi. Maka kita akan lebih memilih untuk menjauh atau bahkan bisa bermusuhan.
Dalam hubungan yang romantis, baik itu hubungan sepasang kekasih, pernikahan atau jenis hubungan lainnya. Jika didalam hubungan tersebut hanya satu yang melakukan segala hal dan yang lainnya hanya menikmati hasilnya maka hubungan yang seharusnya romantis itu berubah menjadi menyiksa, dan hubungan yang seperti ini baiknya diakhiri.
Bahkan hubungan keluarga pun berpotensi untuk mencapai akhir/berakhir. Contohnya, jika ada saudara kita yang berhubungan dengan sesama jenis dan keluarga kita menentang, dan pada akhirnya saudara kita itu diberikan pilihan untuk tetap menjadi bagian keluarga atau pergi bersama pasangan sesama jenisnya dan tidak lagi dianggap sebagai bagian dari keluarga.
Banyak orang berpikir, berakhirnya sebuah hubungan dikarenakan salah satu dari pasangan tersebut melakukan kesalahan. Tetapi sebenarnya masih ada alasan – alasan lainnya, seperti misalnya salah satu dari pasangan itu menyadari bahwa hubungannya saat ini tidak dapat membawa ke tujuannya, atau menyadari sebenarnya yang dirasakannya bukan lagi rasa kasih sayang dan yang biasanya paling sering terjadi adalah menemukan cinta yang lain.


Strategies of Disengagement
Saat kita memutuskan untuk mengakhiri hubungan, kita memerukan cara – cara dalam menyampaikannya kepada pasangan kita, ada lima strategi yang biasa digunakan, kita bisa memilih salah satu cara dibawah ini:
·  Positive tone, gunakanlah bahasa dan nada bicara yang sopan dan halus ini berguna untuk kita tetap menjaga perasaan pasangan kita. Contohnya, “Aku benar – benar sayang/care sama kamu, tapi aku belum siap untuk berkomitmen”
·  Negative identity and blaming, kita bisa langsung menyebutkan sifat buruk/ kesalahan yang sudah dibuat oleh pasangan kita, agar kita dapat membebaskan diri kita dari kesalahan atas perpisahan itu. Contohnya, “aku tidak tahan lagi dengan kecemburuanmu, kecurigaanmu yang terus menerus, kamu terus mengikutiku, aku butuh kebebasan!”
·  Justification, melakukan pembenaran sebagai alasan untuk mengakhiri hubungan. Contohnya, “aku akan pergi jauh selama empat tahun karena aku harus kuliah; kenapa harus tidak berhubungan dengan orang lain?”
·  Behavioral de-escalation, mengurangi bentuk perhatian, kontak fisik untuk menurunkan intensitas hubungan. Contohnya dengan tidak mengangkat telfon, dan pengurangan waktu bersama.
·   Reduce exclusivity, maksudnya kita mengutarakan sesuatu yang dapat mengurangi kekhususan hubungan atau insensitas. Contohnya, “aku tidak bisa menjalin hubungan yang lebih private seperti ini, lebih baik kita sama – sama mencari orang lain.”


Dealing with a break up
Setelah kita sudah mengakhiri hubungan kita, pasti kita akan menghadapi kesulitan dalam menerima perpisahan tersebut. Biasanya kita bisa sampai stress, emosi yang tidak stabil, bahkan karena perpisahan itu meninggalkan rasa sakit yang sangat besar, kita bisa menyakiti diri kita sendiri atau bahkan bunuh diri. Berikut ini adalah beberapa saran dalam menghadapi sebuah perpisahan, baik itu dengan sahabat, keluarga, atau kekasih.
·  Break the Loneliness–Despression Cycle , dua masalah utama yang harus dihadapi setelah terjadi perpisahan adalah perasaan depresi dan kesepian. Jangan menganggap enteng kedua perasaan tersebut, karena jika kita merasa depresi perasaan itu bisa membawa kita merasakan rasa sakit yang lebih besar lagi. Saat rasa depresi itu sudah semakin besar lagi kita harus melakuakan penangan yang lebih serius, dengan pergi konsultasi dengan pskiater.
·  Take Time Out, menahan godaan untuk memulai hubungan yang baru lagi, walaupun hubungan yang baru mungkin bisa mengobati rasa sakit yang kita rasakan, tetapi lebih baik sementara kita lebih focus pada diri kita sendiri, menjalin hubungan dengan diri sendiri lebih baik lagi. Siapkan diri lebih baik lagi menjadi pribadi yang baru dan siap untuk memulai hubungan baru lagi nantinya.
·  Bolster Self-Esteem, berusaha untu menghargai diri kita sendiri. Saat hubungan berakhir, kita biasanya tidak lagi memperhatikan diri kita sendiri. Biasanya ini terjadi kepada pihak yang tidak memulai terjadinya perpisahan. Biasanya timbul perasaan bersalah, dan menjadi penyebab terjadinya perpisahan itu. Saat itu juga kita akan merasa tidak diinginkan dan tidak dicintai. Itu saat nya kita untuk mengumpulkan kembali semua sisi positif dari dalam diri kita. Berakhirnya hubungan itu bukan berarti kita melakukan kesalahan, atau berpikir bahwa kita adalah penybab utama putusnya hubungan,  dan bukan berarti juga hubungan selanjutnya juga akan gagal. Idealnya, dari kesalahan tersebut kita bisa mendapatkan pelajaran penting tentang diri kita dan sikap kita dalam berhubungan.
·  Remove or Avoid Uncomfortable Symbols, setelah berakhirnya sebuah hubungan biasanya ada barang – barang yang menjadi kenangan kita dengan pasangan kita dulu. Misalnya foto-foto, hadiah/kado yang pernah diberikan, surat, dan masih banyak lagi. Saat ini lah kita harus menahan godaan untuk melihat barang – barang tersebut. Karena barang – barang itu bisa membawa kita ke kenangan masa lalu, dan membuat kita menjadi sedih lagi. Akan lebih baik jika kita buang saja barang – barang yang menyisakan kenangan itu. Atau letakkan barang – barang itu ditempat yang sulit kita jangkau, nanti jika saat kita sudah kembali normal dan tidak lagi merasa sedih, kita bisa membukanya kembali dan tetap menyimpannya.
·  Seek Support, kita bisa mencari dukungan dari orang – orang terdekat dengan menceritakan keadaan / perasaan yang kita rasakan saat ini kepada teman atau keluarga terdekat. Karena dengan berbagi kesedihan dengan orang lain bisa sedikit mengurangi kesedihan itu. Dan disamping itu, kita juga tidak akan merasa sendiri lagi.
·  Avoid Repeating Negative Patterns, banyak orang yang mengulang kesalahan yang sama saat memulai sebuah hubungan yang baru. Sebaiknya, gunakan pengalaman kita di hubungan yang sebelumnya sebagai pelajaran untuk tidak mengulang kesalahan yang sama dihibungan yang baru ini. Kita juga harus bisa mejauhkan pikiran bahwa hubungan kita yang saat ini akan berakhir sama dengan yang telah gagal sebelumnya. Gunakan pengalaman masa lalu sebagai penuntun/petunjuk dalam menjalin hubungan yang baru, bukan sebagai penghambat.

1 comments:

Free Slots No Download No Registration – A Guide To Casino
Free Slots No Download No Registration – A Guide To Casino Slots 라이브스코어사이트 In Oklahoma. 딥 슬롯 Download free 솔레어 slot machines 벳무브 and make your 호날두 주니어 gambling experiences a bit easier and win big