Ketika
sebuah proses komunikasi sudah dimulai dan terbentuk, maka sebuah hubungan akan
masuk pada proses selanjutnya, yaitu apakah hubungan tersebut akan bertumbuh,
ataupun hubungan tersebut akan mengalami keretakan. Pembahasan ini akan fokus
membahas tentang proses pertumbuhan dan keretakan dalam sebuah hubungan.
Pertumbuhan
Teori
komunikasi yang berhubungan dengan pertumbuhan dalam proses komunikasi:
-
Uncertainty
Reduction Theory (Berger and Calabrese, 1975)
Menjelaskan
bagaimana ketidakpastian- ketidakpastian yang ada pada individu- individu yang
terlibat dalam sebuah komunikasi akan memengaruhi masing- masing individu
sendiri dalam bagaimana mereka bersikap dan memutuskan bagaimana kelanjutan hubungan
mereka satu sama lain. Sejauh ini, tidak ada klaim yang benar- benar valid
untuk mengambil kesimpulan apakah ketidakpastian dalam komunikasi berpengaruh
positif atau negatif dalam sebuah hubungan komunikasi.
-
Attraction
Theory
Teori
ini mengatakan bahwa kita akan cenderung lebih mengembangkan hubungan kita
dengan orang- orang yang memiliki kesamaan dengan kita, mengapresiasi kita,
yang menurut kita atraktif secara fisik dan psikologis, terutama dalam hal
sosioekonomi dan edukasi.
-
Rules
Theory
Mengatakan
bahwa dalam hubungan romansa, pertemanan, dan keluarga, selalu ada daftar
aturan yang mengaturnya, ketika aturan- aturan tersebut terpenuhi,
hubungan akan berkembang dengan baik,
dan ketika aturan- aturan tersebut tidak dipenuhi, kebalikannya, hubungan akan
berkembang ke arah yang negatif.
-
Social
Exchange Theory
Teori
ini mengatakan bahwa sebuah hubungan akan bertumbuh secara negatif atau
positif, tergantung dari asaz untung dan rugi dalam berjalannya proses
komunikasi dan hubungan tersebut, ada pertimbangan dan perhitungan apa
pengorbanan yang kita lakukan dengan apa yang kita dapat, apa yang kita
keluarkan dan apa yang menjadi milik kita.
-
Equity
Theory
Mengatakan
bahwa kita akan mengembangkan sebuah hubungan sebagai sesuatu yang seimbang,
diantara komu
nikator
dan komunikan, dari segi rasio apa yang kita dapat dan apa yang kita berikan.
Relationship License
Ini
adalah konsep yang sangat berhubungan dengan perkembangan sebuah hubungan.
Adalah lisensi untuk mengganggu ekspektasi dalam hubungan, peraturan, dan juga
perubahan- perubahan yang tidak terduga. Semakin berkembangnya suatu hubungan,
maka semakin juga lisensi ini berpengaruh. Contohnya adalah ketika pasangan
sedang makan malam bersama, mereka tidak segan untuk memakan makanannya satu
sama lain, ataupun memperbaiki baju satu sama lain, namun ketika hubungan
mereka tidak harmonis atau sedang mengalami keretakan, lisensi ini akan menjadi
lebih terbatas.
Dalam beberapa hubungan, lisensi
tersebut ada yang resiprokal, masing- masing memiliki hak dan kewajiban yang
sama, namun di beberapa hubungan lainnya, lisensi ini tidak resiprokal, ada
perbedaan hak dan kewajiban diantara pihak- pihak yang terlibat, dalam hal ini,
sangat berkaitan dengan budaya, di beberapa budaya, laki- laki lebih
‘diagungkan’ dan lebih leluasa untuk mengintimidasi wanita, namun di beberapa
budaya lainnya hal ini tidak terjadi, dimana kesetaraan gender adalah muthlak.
Bagian yang unik adalah proses untuk
menegosiasikan lisensi ini, dimana individu tidak mau menjadi pihak yang
terintimidasi, namun tanpa menyerah pada privasi yang ingin kita pertahankan.
Proses negosiasi ini memang tidak pernah secara eksplisit, karena pada umumnya
dilakukan secara nonverbal dan tambahan- tambahan kecil.
Relationship Maintenance
Relationship maintenance
behavior,
bagaimana perilaku/sikap kita dapat membantu dalam mengelola dan memelihara
hubungan. Tentu saja, menjaga sikap memiliki beberapa fungsi, diantaranya :
·
To
keep the relationship intact
: untuk memelihara keseimbangan dalam hubungan, untuk mencegah terputusnya
hubungan.
·
To
keep the relationship as its present stage : untuk mencegah hubungan
menjadi lebih jauh dan juga tidak terlalu dekat.
·
To
keep the relationship satisfying : memelihara keseimbangan dalam
hubungan antara apa yang diberikan dan apa yang didapatkan.
Beberapa
orang, setelah memasuki sebuah hubungan, berasumsi bahwa hubungan akan tetap
berjalan kecuali jika terjadi sebuah hal buruk/bencana. Karenanya, meskipun
mereka mencari cara untuk mencegah hal buruk itu terjadi, mereka tidak mungkin
untuk terlibat terlalu banyak dalam menjaga sikap/perilaku.
Yang
lainnnya akan mencari sesuatu yang salah dan mencari cara untuk memperbaiki
hubungan secepat dan seefektif mungkin.
Kebanyakan
orang, akan terlibat dalam menjaga sikap/perilaku ketika ada yang salah dan
ketika ada kemungkinan jika hubungan dapat meningkat.
Tidak
mengejutkan lagi, memelihara hubungan banyak sekali mengambil tempat diseluruh
hubungan yang melalui email. Banyak hubungan terjalin secara online, karena
hubungan online sangat mudah untuk dijaga walaupun pasangan/ partner berjarak
jauh. Bagi kaum wanita email lebih berguna untuk memelihara sebuah hubungan
dibandingkan pria.
Reasons for
Maintaining Relationship
Alasan
perlunya memelihara sebuah hubungan sangat banyak dan beragam. Sebelum membahas
lebih dalam alasan spesifiknya, ada beberapa prediksi teori dalam membina/memelihara
sebuah hubungan.
·
Attraction
theory
Teori
daya tarik berasumsi bahwa hubungan dapat terjaga dengan baik saat adanya daya
tarik yang signifikan, umumnya hal semacam itu yang memimpin pengembangan dalam
sebuah hubungan. Walaupun kedua individu sebagaimana mereka mendefinisikan
mengenai hal – hal apa yang membentuk daya tarik, mungkin telah berubah,
pentingnya daya tarik-bagaimanapun didefinisikan-kemungkinan berlanjut selama
hubungan masih terjalin.
·
Social
exchange theory
Social
exchange teori ini adalah teori perbandingan nilai. Dimana kita lebih senang
membina/menjaga hubungan jika hubungan itu lebih bermanfaat dibandingkan dengan
apa yang kita harapkan. Kita juga lebih senang menjaga/membina sebuah hubungan
yang masih berlangsung walaupun tidak cukup dengan perbandingan nilai kita,
selama itu masih lebih tinggi dari apa yang kita rasakan kita bias mendapatkan
dari yang lainnya, dalam hal ini nilai perbandingan dijadikan sebagai
alternatif. Jadi walaupun kita berfikir berhak untuk mendapatkan lebih banyak,
jika kita tidak bisa mendapatkan lebih, kita akan lebih memilih untuk tetap
tinggal.
·
Equity
theory
Teori
ini berasumsi bahwa kita dapat menjaga hubungan saat kita mengetahui keadilan
relatif dalam sebuah hubungan. Saat kita dan pasangan merasa sama-sama dihargai
dan menghargai, maka kita akan lebih senang untuk menjaga hubungan itu. Tetapi,
jika salah satu-khususnya orang yang menjadi terbalas-menyadari kurangnya
keadilan, bisa jadi hubungan itu akan berjalan rumit.
Untuk
menambah teori – teori prediksi tersebut, dibawah ini adalah beberapa alasan
yang umum dan sering digunakan dalam membina sebuah hubungan.
·
Emotional
attachment :
seringkali kita menjaga hubungan karena kita saling menyayangi, kita ingin
menjaga keutuhan hubungan kita, dan kita tidak bisa menemukan alternatif lain
yang menarik hati kita atau membuat kita nyaman selain pasangan kita.
·
Convenience
: hal yang
paling sulit menyangkut bagaimana kita menemukan orang lain untuk hidup
bersama, sebagai rekan bisnis, sebagai teman/ pendamping social sebaiknya
dibuat senyaman mungkin untuk tetap bersama daripada berpisah.
·
Children : sebuah pasangan akan hidup
bersama karena merasa, sewajarnya atau keliru, bahwa itu demi kepentingan
terbaik anak; atau anak-anak dapat memberikan
alasan yang dapat diterima secara sosial untuk menutupi alasan
sebenarnya-kenyamanan, keuntungan finansial, ketakutan akan kesendirian, dan
sebagainya.
·
Fear : manusia memiliki rasa takut untuk bertualang/menjelajah dunia
luar, sendirian, menghadapi orang lain dengan status “single” atau sendiri, dan
kebanyakan memilih hubungan mereka saat ini sebagai alternatif yang lebih baik
dibandingkan menghadapi ketakutan mereka sendiri.
·
Inertia : beberapa hubungan sangat dijaga karena adanya gaya semu
(kedenderungan tubuh yang beristirahat untuk tetap diam dan tubuh yang bergerak
tetap bergerak); banyak masalah dalam perubahan.
·
Commitment : setiap orang seharusnya memiliki
komitmen yang kuat dengan pasangan atau hubungannya. Kenyataanya, riset
membuktikan bahwa komitmen seorang perempuan lebih terkait erat dalam hal
mengelola hubungan dan stabilitas dibandingkan dengan faktor – faktor lainnya
(Sprecher, 2001).
Communication
For Maintaining Relationship
Satu
alasan sebuah hubungan dapat bertahan adalah adanya komunikasi yang efektif
dalam hubungan tersebut. Cukup menarik, diantara pasangan menikah, strategi
dalam menjaga hubungan yang dibuat oleh sang istri efeknya lebih besar dalam
kepuasan, cinta, dan komitmen. Disbanding dengan strategi yang dibuat oleh
suami. Ini bukan berarti strategi yang dibuat oleh kaum lelaki tidak efektif,
ini lebih kepada umumnya sebuah hubungan suami istri/pernikahan, pasangan lebih
didominasi istri yang menjaga sikap dalam hubungan tersebut.
Beberapa
contoh bagaimana orang dalam mengelola/menjaga hubungan mereka, lebih dalam
bentuk saran bagaimana mereka mempertahankan hubungan.
·
Be
nice, studi menyebut hal ini perilaku
prososial. Disini kita menjadi sopan, ceria, dan ramah; kita menghindari
kritik; dan kita melakukan kompromi walaupun saat itu kita mengorbankan
perasaan/diri kita. Perilaku prososial mencakup juga berbagi masa depan;
sebagai contoh, berbicara tentang rencana berlibur bersama atau membeli rumah
bersama. Ini juga termasuk bersikap mesra dan romantic terhadap pasangan.
·
Communicate,
kita menelepon
hanya untuk menanyakan kabar, atau mengirim kartu ataupun surat. Terkadang
komunikasi hanya sebatas “obrolan” yang tidak signifikan dengan dirinya sendiri
tetapi terlibat didalamnya karena menjaga hubungan. Juga menyangkut kejujuran,
keterbukaan dan berbagi perasaan dalam sebuah hubungan. Memberikan respon yang
konstruktif dalam sebuah konflik ini adalah tipe lain dalam strategi
mempertahankan/menjaga komunikasi dalam sebuah hubungan.
·
Be
open, kita ikut secara langsung saat
berdiskusi dan mendengarkan pendapat yang lain – sebagai contoh, lebih membuka
diri, bicarakan apa yang kita mau dalam hubungan yang sedang kita jalani, berikan
nasihat, dan tunjukan empati kita.
·
Give
assurance, kita yakinkan pasangan kita dalam
pentingnya sebuah hubungan-sebagai contoh, kita buat pasangan kita nyaman dan
menempatkannya sebagai yang pertama, dan utarakan cinta.
·
Share
joint activities, luangkan waktu bersama-contohnya,
bermain bola, mengunjungi teman bersama – sama, melakukan hal – hal yang lebih
spesifik sebagai pasangan (misalnya, membersihkan rumah bersama), dan terkadang
duduk berdua membicarakan banyak hal – hal yang telah dilalui bersama-sama.
Dalam hal ini juga termasuk hari/tanggal penting yang dirayakan bersama,
misalnya ulang tahun atau ulang tahun pernikahan, yang dirayakan dengan makan
di restoran atau sekedar piknik keluar rumah.
·
Be
positive, kita mencoba membuat interaksi yang nyaman
kepada pasangan- contohnya, berpegangan tangan, menyerah untuk membuatnya
bahagia, dan memberikan bantuan. Secara bersamaan dan tidak langsung kita
menghindari masalah – masalah tertentu yang dapat menyebabkan argumen.
·
Focus
on improving yourself, sebagai contoh, kita bekerja
untuk membuat diri kita sendiri terlihat lebih baik dan menciptakan daya tarik
tersendiri bagi orang lain.
Keretakan Hubungan
Dalam
tahap ini, ada pelemahan di dalam ikatan dari orang yang memiliki suatu
hubungan. Proses ini bisa terjadi secara terlihat, maupun terjadi secara tidak
terlihat. Secara teoretis, pelemahan ikatan ini bisa dikatakan terjadi akibat
kehilangan daya tarik secara fisik maupun psikologis terhadap individu lain
dalam suatu hubungan, ketika suatu kedekatan tidak lagi terasa, atau pada saat
perbedaan menjadi lebih dominan dibanding persamaan.
Penyebab
1. Jealousy
(Iri) : Adalah
reaksi dari adanya pihak lain yang tidak diharapkan, masuk dalam hubungan yang
sedang terjalin. Seseorang yang sedang merasa iri bisa dilihat dari beberapa
hal, seperti ekspresi nonverbal (sedih, menangis), melakukan tindakan
intimidasi psikis dan psikologis ( berprilaku aneh, ngambek karena hal tidak
jelas, menjadi kasar), mencari perhatian (diam secara tiba- tiba, terkadang menyalahkan
orang lain ataupun menyalahkan segala unsur yang ada di sekelilingnya)
2. Komunikasi
Buruk : Jelas,
komunikasi yang buruk akan menimbulkan banyak masalah, mulai dari salah
pengertian, timbulnya spekulasi dalam pikiran yang tidak jelas, curiga, sampai menyalahkan
orang lain akibat kejadian tidak menyenangkan yang terjadi.
3. Adanya
Hubungan Lain yang Lebih Menyenangkan : Manusia berhubungan dengan tujuan untuk mencari
kesenangan, dan mengurangi penderitaan mereka, ketika suatu hubungan menjadi
monoton, tidak ada perkembangan, dan di sisi lain ada hubungan lain yang lebih
menyenangkan ada, ada kecenderungan seseorang akan lebih cenderung untuk
menjalani hubungan yang lebih menyenangkan tersebut.
4. Berubahnya
Hubungan : Berubahnya
kepribadian dari individu dalam suatu hubungan, revolusi kemampuan dan kesukaan
terhadap suatu hal, dan juga berubahnya visi dan misi diantara pihak- pihak
yang terkait dalam suatu hubungan akan membuat kesenjangan dan mengurangi
tingkat kedekatan dalam suatu hubungan.
5. Seks
dan Hubungannya Dengan Pekerjaan : Dalam
hubungan romansa, masalah seksual bisa menjadi permasalahan yang besar, dalam
hubungannya dengan pekerjaan , hal ini juga berkaitan dengan terlalu banyaknya
menghabiskan waktu untuk pekerjaan, terlalu sedikit menghasilkan uang, dan
ketidaknyamanan di tempat kerja.
6. Kesulitan
Finansial : Di
era saat ini, tidak bisa dipungkiri permasalahan utama yang dalam suatu
hubungan adalah uang, hal ini dikarenakan uang sangat mempengaruhi kekuatan dan
juga bagaimana suatu hubungan akan berjalan. Baik itu dalam hubungan romansa
maupun bisnis, orang yang memiliki kekuatan finansial akan lebih memiliki
otoritas dalam hubungan tersebut.
7. Pandangan
terhadap Hubungan Itu Sendiri : Bagaimana
persepsi orang terhadap hubungan itu sendiri tentu akan berpengaruh, dari
penafsiran dan pandangan secara harafiah, bagaimana hubungan harus berjalan,
dan hak dan kewajiban masing- masing pihak yang terlibat dalam hubungan
tersebut, kesemuannya sangatlah bergantung.
Akibat dari Keretakan Hubungan
Ketika
hal ini terjadi, tentu akan banyak hal yang berubah, banyak dari ktia
berpandangan bahwa perubahan akibat keretakan hubungan selalu buruk, padahal
tidak selalu, pada beberapa kejadian perubahan akibat keretakan dalam suatu
hubungan malah membawa dampak positif. Hal negatif tentu dimana kita akan
merasakan kehilangan dari rasa nyaman ketika menlajani hubungan. Kita juga
mungkin akan merasa tidak pantas, ataupun merasa bersalah, kita merasa bersalah
atas kesalahan yang kita perbuat, atau karena kita tidak berbuat hal yang
seharusnya kita perbuat.
Komunikasi dalam Keretakan Hubungan
Beberapa
ini adalah pola hubungan yang sering terjadi pada saat sebuah hubungan
mengalami keretakan :
1.
Withdrawal
: Secara
nonverbal, dimana keretakan hubungan terlihat dari komunikasi nonverbal,
seperti tatapan mata dan sentuhan yang berkurang, berkurangnya kesesuaian dalam
berbusana, dan berkurangnya penggunaan aksesoris yang menunjukan hubungan
dengan orang lain ( foto, cincin).
2.
Decline
in Self-Disclosure : Pengurangan penyingkapan diri
sendiri, akan terjadi ketika keretakan sebuah hubungan membuat masing- masing
anggota dalam suatu hubungan merasakan pihak lain tidak akan menerima mereka,
ataupun mereka tidak lagi bisa dipercaya, sehingga masing- masing akan menjaga
jarak.
3.
Deception
: Proses ini
meningkatkan tingkat kemunduran sebuah hubungan, seringkali terjadi dalam
bentuk tindakan- tindakan negatif tanpa menggunakan argumen, seperti berada di
tempat yang tidak seharusnya bersama dengan orang yang tidak seharusnya,
tindakan ini terkadang hanya akan menghasilkan rasa malu, dimana anda hanya
tidak ingin dipandang rendah oleh orang lain.
4.
Positive
and Negative Message : Penggunaan simbol verbal bisa
menjadi berubah seiring retaknya sebuah hubungan, penggunaan pesan positif
berkurang, dan negatif bertambah.
Contohnya
: ketika seseorang meminta tolong untuk minta dibuatkan kopi. :
1.
Maaf,
bisa kamu buatkan saya kopi ?
2.
Buatkan
saya kopi, ya ?
3.
Mana
kopinya !
Relationship Dissolution
Beberapa
orang yang menjalin hubungan pasti ada yang berakhir. Terkadang pasangan itu
tidak mampu lagi untuk menyatukan diri bersama. Terkadang berakhir karena ada
masalah yang tidak bisa diselesaikan. Terkadang ada yang hubungannya sudah tidak
ada lagi keseimbangan, dan hanya akan semakin merusak dan berpisah adalah jalan
terbaik. Saat hubungan itu berakhir, kita akan dihadapkan dengan dua masalah
umum yaitu: bagaimana mengakhiri hubungan tersebut dan bagaimana menghadapi
masalah yang tak dapat dihindari dan yang menyebabkan hubungan itu harus
diakhiri.
Reasons for Relationship Dissolution
Hubungan
berakhir karena alasan – alasan tertentu yang prinsipil atau bahkan ada yang
harus berakhir disebabkan oleh hal – hal kecil yang terjadi berulang – ulang
kali dalam sebuah hubungan. Putusnya sebuah hubungan dengan alasan apapun pasti
membuat orang menjadi merasakan sedih karena mereka berfikir bahwa hubungan ini
akan terus berjalan, tetapi kenyataanya harus berakhir karena sebuah atau
beberapa alasan.
Dalam
hubungan pertemanan biasanya hubungan itu berakhir disebabkan karena perlakuan
teman kepada kita sudah tidak nyaman, membuat kita risih. Contohnya: rahasia
kita yang bocor karena teman kita menceritakannya kepada orang lain. Atau
mungkin teman kita yang sering berbohong dan hal itu terus berulang – ulang
terjadi. Maka kita akan lebih memilih untuk menjauh atau bahkan bisa
bermusuhan.
Dalam
hubungan yang romantis, baik itu hubungan sepasang kekasih, pernikahan atau
jenis hubungan lainnya. Jika didalam hubungan tersebut hanya satu yang
melakukan segala hal dan yang lainnya hanya menikmati hasilnya maka hubungan
yang seharusnya romantis itu berubah menjadi menyiksa, dan hubungan yang
seperti ini baiknya diakhiri.
Bahkan
hubungan keluarga pun berpotensi untuk mencapai akhir/berakhir. Contohnya, jika
ada saudara kita yang berhubungan dengan sesama jenis dan keluarga kita
menentang, dan pada akhirnya saudara kita itu diberikan pilihan untuk tetap
menjadi bagian keluarga atau pergi bersama pasangan sesama jenisnya dan tidak
lagi dianggap sebagai bagian dari keluarga.
Banyak
orang berpikir, berakhirnya sebuah hubungan dikarenakan salah satu dari
pasangan tersebut melakukan kesalahan. Tetapi sebenarnya masih ada alasan –
alasan lainnya, seperti misalnya salah satu dari pasangan itu menyadari bahwa
hubungannya saat ini tidak dapat membawa ke tujuannya, atau menyadari
sebenarnya yang dirasakannya bukan lagi rasa kasih sayang dan yang biasanya
paling sering terjadi adalah menemukan cinta yang lain.
Strategies of Disengagement
Saat kita
memutuskan untuk mengakhiri hubungan, kita memerukan cara – cara dalam
menyampaikannya kepada pasangan kita, ada lima strategi yang biasa digunakan,
kita bisa memilih salah satu cara dibawah ini:
·
Positive
tone, gunakanlah
bahasa dan nada bicara yang sopan dan halus ini berguna untuk kita tetap
menjaga perasaan pasangan kita. Contohnya, “Aku benar – benar sayang/care sama
kamu, tapi aku belum siap untuk berkomitmen”
·
Negative
identity and blaming, kita
bisa langsung menyebutkan sifat buruk/ kesalahan yang sudah dibuat oleh
pasangan kita, agar kita dapat membebaskan diri kita dari kesalahan atas
perpisahan itu. Contohnya, “aku tidak tahan lagi dengan kecemburuanmu,
kecurigaanmu yang terus menerus, kamu terus mengikutiku, aku butuh kebebasan!”
·
Justification,
melakukan
pembenaran sebagai alasan untuk mengakhiri hubungan. Contohnya, “aku akan pergi
jauh selama empat tahun karena aku harus kuliah; kenapa harus tidak berhubungan
dengan orang lain?”
·
Behavioral
de-escalation, mengurangi
bentuk perhatian, kontak fisik untuk menurunkan intensitas hubungan. Contohnya
dengan tidak mengangkat telfon, dan pengurangan waktu bersama.
·
Reduce exclusivity, maksudnya kita
mengutarakan sesuatu yang dapat mengurangi kekhususan hubungan atau insensitas.
Contohnya, “aku tidak bisa menjalin hubungan yang lebih private seperti ini,
lebih baik kita sama – sama mencari orang lain.”
Dealing with a break up
Setelah
kita sudah mengakhiri hubungan kita, pasti kita akan menghadapi kesulitan dalam
menerima perpisahan tersebut. Biasanya kita bisa sampai stress, emosi yang
tidak stabil, bahkan karena perpisahan itu meninggalkan rasa sakit yang sangat
besar, kita bisa menyakiti diri kita sendiri atau bahkan bunuh diri. Berikut
ini adalah beberapa saran dalam menghadapi sebuah perpisahan, baik itu dengan
sahabat, keluarga, atau kekasih.
·
Break
the Loneliness–Despression Cycle , dua masalah utama yang harus dihadapi setelah
terjadi perpisahan adalah perasaan depresi dan kesepian. Jangan menganggap
enteng kedua perasaan tersebut, karena jika kita merasa depresi perasaan itu
bisa membawa kita merasakan rasa sakit yang lebih besar lagi. Saat rasa depresi
itu sudah semakin besar lagi kita harus melakuakan penangan yang lebih serius,
dengan pergi konsultasi dengan pskiater.
·
Take
Time Out, menahan
godaan untuk memulai hubungan yang baru lagi, walaupun hubungan yang baru
mungkin bisa mengobati rasa sakit yang kita rasakan, tetapi lebih baik
sementara kita lebih focus pada diri kita sendiri, menjalin hubungan dengan
diri sendiri lebih baik lagi. Siapkan diri lebih baik lagi menjadi pribadi yang
baru dan siap untuk memulai hubungan baru lagi nantinya.
·
Bolster
Self-Esteem, berusaha
untu menghargai diri kita sendiri. Saat hubungan berakhir, kita biasanya tidak
lagi memperhatikan diri kita sendiri. Biasanya ini terjadi kepada pihak yang
tidak memulai terjadinya perpisahan. Biasanya timbul perasaan bersalah, dan
menjadi penyebab terjadinya perpisahan itu. Saat itu juga kita akan merasa
tidak diinginkan dan tidak dicintai. Itu saat nya kita untuk mengumpulkan
kembali semua sisi positif dari dalam diri kita. Berakhirnya hubungan itu bukan
berarti kita melakukan kesalahan, atau berpikir bahwa kita adalah penybab utama
putusnya hubungan, dan bukan berarti
juga hubungan selanjutnya juga akan gagal. Idealnya, dari kesalahan tersebut
kita bisa mendapatkan pelajaran penting tentang diri kita dan sikap kita dalam
berhubungan.
·
Remove
or Avoid Uncomfortable Symbols, setelah
berakhirnya sebuah hubungan biasanya ada barang – barang yang menjadi kenangan
kita dengan pasangan kita dulu. Misalnya foto-foto, hadiah/kado yang pernah
diberikan, surat, dan masih banyak lagi. Saat ini lah kita harus menahan godaan
untuk melihat barang – barang tersebut. Karena barang – barang itu bisa membawa
kita ke kenangan masa lalu, dan membuat kita menjadi sedih lagi. Akan lebih
baik jika kita buang saja barang – barang yang menyisakan kenangan itu. Atau
letakkan barang – barang itu ditempat yang sulit kita jangkau, nanti jika saat
kita sudah kembali normal dan tidak lagi merasa sedih, kita bisa membukanya
kembali dan tetap menyimpannya.
·
Seek
Support, kita
bisa mencari dukungan dari orang – orang terdekat dengan menceritakan keadaan /
perasaan yang kita rasakan saat ini kepada teman atau keluarga terdekat. Karena
dengan berbagi kesedihan dengan orang lain bisa sedikit mengurangi kesedihan
itu. Dan disamping itu, kita juga tidak akan merasa sendiri lagi.
·
Avoid
Repeating Negative Patterns, banyak
orang yang mengulang kesalahan yang sama saat memulai sebuah hubungan yang
baru. Sebaiknya, gunakan pengalaman kita di hubungan yang sebelumnya sebagai
pelajaran untuk tidak mengulang kesalahan yang sama dihibungan yang baru ini.
Kita juga harus bisa mejauhkan pikiran bahwa hubungan kita yang saat ini akan
berakhir sama dengan yang telah gagal sebelumnya. Gunakan pengalaman masa lalu
sebagai penuntun/petunjuk dalam menjalin hubungan yang baru, bukan sebagai
penghambat.
1 comments:
Free Slots No Download No Registration – A Guide To Casino
Free Slots No Download No Registration – A Guide To Casino Slots 라이브스코어사이트 In Oklahoma. 딥 슬롯 Download free 솔레어 slot machines 벳무브 and make your 호날두 주니어 gambling experiences a bit easier and win big
Post a Comment