Revolusi Menerjang Burung Bangkai

“Saya adalah seorang pemimpin. Saya merampas, memperkosa, membakar, dan membunuh dengan kekuasaan saya. Saya mencuri pajak mereka, merampas tanahnya, tetapi para idiot itu akan tetap mendukung saya”.

Indonesia di Bawah SBY

Saat ini bangsa Indonesia pun sedang dipimpin oleh seorang Jenderal yang tidak memiliki kewibawaan penuh sebagai presiden. Tidak ada kebijakan yang berani dari presiden yang membela kaum kecil dan lemah. Lalu?

INDONESIA

Sebuah negeri yang kaya segala-galanya, termasuk dengan sejarahnya. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang memiliki integritas kuat di kancah dunia. Kenyataannya?

GIE

Mengurai Isi Hati Soe Hok Gie (Berdasarkan Puisi Sebuah Tanya)

Quo Vadis Indonesia?

Pemimpin, Solusi Memajukan Indonesia

Sunday, April 1, 2012

Negosiasi Mahasiswa dengan Polisi Tercipta di SIipi

Suasana Negosiasi Mahasiswa dengan Polisi di Slipi (30/3)
Para mahasiswa yang berdemonstrasi di depan gedung DPR/MPR dipaksa mengakhiri aksi unjuk rasa dengan gas air mata yang dilepaskan oleh pihak aparat kepolisian. Massa yang pergi meninggalkan gedung DPR/MPR tidak segera kembali ke rumah masing-masing melainkan melakukan unjuk rasa di jalan-jalan arteri sekitar Slipi maupun jalan arteri ke arah Sudirman.

Di daerah Slipi, mahasiswa sempat bentrok dengan pihak aparat dari Polres Jakarta Barat. Banyaknya warga yang berada di sekitar lokasi membuat bentrok sempat terhenti karena para mahasiswa dan beberapa wartawan membantu para pedagang membereskan barang dagangannya.

Namun ketika sedang membantu warga, aparat kepolisian maju menyerang massa yang tidak siap. Melihat tindakan polisi tersebut para mahasiswa melakukan serangan balik dengan melemparkan batu ke arah aparat. Bentrokan tidak lama terjadi karena ada negosiasi antara mahasiswa dengan pihak aparat dan warga. Negosiasi berjalan dengan baik sehingga bentrok antara polisi dan mahasiswa tidak menjadi besar.

Inilah sebenarnya yang diharapkan dari aksi demonstrasi massa. Pihak aparat membuka diri untuk mendengar aspirasi dari para demonstran. Apa yang telah dilakukan oleh Polres Jakarta Barat mencerminkan sikap polisi yang patut diapresiasi. Tidak hanya menggunakan gas air mata atau water canon, aparat juga menggunakan media negosiasi untuk mentertibkan, jadi tidak ada kesalahpahaman antara polisi dengan para demonstran.