Revolusi Menerjang Burung Bangkai

“Saya adalah seorang pemimpin. Saya merampas, memperkosa, membakar, dan membunuh dengan kekuasaan saya. Saya mencuri pajak mereka, merampas tanahnya, tetapi para idiot itu akan tetap mendukung saya”.

Indonesia di Bawah SBY

Saat ini bangsa Indonesia pun sedang dipimpin oleh seorang Jenderal yang tidak memiliki kewibawaan penuh sebagai presiden. Tidak ada kebijakan yang berani dari presiden yang membela kaum kecil dan lemah. Lalu?

INDONESIA

Sebuah negeri yang kaya segala-galanya, termasuk dengan sejarahnya. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang memiliki integritas kuat di kancah dunia. Kenyataannya?

GIE

Mengurai Isi Hati Soe Hok Gie (Berdasarkan Puisi Sebuah Tanya)

Quo Vadis Indonesia?

Pemimpin, Solusi Memajukan Indonesia

Friday, February 22, 2013

Antara Jubah dan Cinta


Ketika sang surya mengintip dalam peraduannya dan embun pagi masih terasa segar, di tepi pantai pasir putih, seorang lelaki paruh baya sedang asik menghisap rokoknya. Lamunannya melayang hingga melewati ruang dan waktu. Desiran ombak semakin membuatnya terbang tinggi menembus angannya yang tak kunjung tiba.
Bratasena duduk terdiam. Matanya menatap lurus ke arah matahari yang sebentar lagi meninggalkan pantai. Hidup memang tidak bisa diduga, segala yang terjadi tidak bisa diprediksi sebelumnya. Seperti pasir yang terdampar di tepi pantai, kehidupan juga memiliki makna yang tak dapat dihitung dengan tepat. Hukum relativisme ternyata memang mewarnai setiap lekuk kehidupan. Brata, seorang anak preman tak kuasa menahan tangis dalam sepinya. Semua yang terjadi dalam hidup ini bukan kebetulan, pikirnya.
“Brata, sedang apa kamu di sini?” tanya Pandu tiba-tiba. Brata segera menghapus air mata yang sempat terjatuh membasahi lekuk pipinya.
“Nggak, gak ada apa-apa kok,” jawab Brata berusaha menutupi apa yang sesungguhnya terjadi.
“Sudahlah, coba kamu ceritakan apa masalahmu. Tadi aku lihat kok kamu menangis,” kata Pandu kepada Brata melihat temannya seperti sedang berada dalam kesulitan.
“Begini Du, aku bingung mengapa orang seperti aku bisa-bisanya tertarik untuk menjadi seorang pastur. Padahal latar belakan kehidupanku seperti ini, bisa dikatakan sebagai orang yang tidak baik. Kerjaku hanya mabuk-mabukan dan melakukan hal-hal lain yang hanya memuaskan nafsuku saja,” Brata mencoba menguraikan permasalahnya perlahan.
Menjadi seorang pastur memang bukan perkara biasa. Tradisi Katolik yang begitu baku mengharuskan seorang Pastur memiliki tiga kaul yakni kaul ketaatan, kemiskinan dan keperawanan. Jadi memang tidak masuk akal bila seorang Brata yang memiliki latar belakang yang buruk bisa memiliki rasa untuk menjadi seorang pastur.
Matahari sudah tidak lagi menampakkan sinarnya, namun Brata dan Pandu masih duduk di tepi pantai. Mereka bercakap-cakap satu sama lain.
“Pandu, bagaimana kalo aku masuk biara?” tanya Brata kepada Pandu yang sudah menjadi temannya dari kecil hingga saat ini.
“Kamu yakin Brat?”
“Sesuatu jika tidak dicoba sama saja sia-sia, Du.”
“Bukan begitu juga, keyakinan itu modal penting untuk melangkah lebih jauh ke depan.”
“Ya benar sih, tapi hati gak pernah salah Du. Aku ingin masuk biara untuk setidaknya mendengar suara hati niraniku sendiri.”
“Baiklah, coba kamu tanya dulu pada orangtuamu,” nasihat Pandu yang ternyata menjadi awal bagi Brata untuk melihat ke dunia yang tak pernah terpikirkan sebelumnya oleh Brata.
Keheningan adalah keramaian abadi yang pernah ada. Ketika seorang hening, maka dengan itu ia akan berada dalam keramaian yang tak ada batasnya. Di sanalah kekayaan abadi berada, dalam keheningan. Brata pun perlahan menyadarinya. Ia sering berada dalam keheningan di tepi pantai. Rumahnya yang tidak jauh dari pantai itulah yang membuatnya memilih pantai menjadi tempat yang paling nyaman untuk berefleksi.
Kehidupan ini begitu kompleks. Dosa adalah sesuatu yang pasti dilakukan oleh tiap manusia. Brata sadar bahwa dirinya adalah manusia yang buruk. Masa lalu yang suram sangat berpengaruh terhadap dirinya saat ini. Brata dibesarkan dalam keluarga yang tidak jelas. Sampai saat  ini ia pun tidak tahu siapa ibu kandungnya. Ia dibesarkan oleh ayahnya yang dikenal sebagai seorang preman.
Waktu berlalu begitu cepat dan di suatu senja di mana Brata selalu duduk termenung menatap matahari yang hendak dalam peraduannya, datanglah seroang gadis menhampiri Brata.
“Hai, masih kenal aku gak?” tanya gadis itu kepada Brata.
“Dewi?”
“Iya, masa kamu lupa?”
“Bener ini Dewi?”
“Iya, ini aku Dewi yang dulu kamu tolong saat aku tenggelam. Masa kamu lupa.”
“Aku ingat kok Wi. Bagaimana sekarang kabarnya?” tanya  Brata kepada Dewi.
“Aku baik-baik saja kok. Sebenarnya aku mau ke sini ingin berbicara kepadamu Brata,” jawab Dewi yang membuat Brata bingung. Tidak biasanya ada perempuan yang kenal padanya namun sekarang ada seorang gadis yang berada sangat dekat dengannya.
“Ada apa Wi?” tanya Brata dengan hati yang bertanya-tanya. Bersamaan dengan matahari yang tinggal sepucuk saja menyembul mungil di garis horizon, Dewi mencium pipi Brata. Tidak ada suara. Semua terbawa pada emosi masing masing. Saat itu adaah saat yang paling dikenang oleh Dewi sebelum semuanya tak menjadi miliknya lagi.
Cinta adalah suatu misteri. Tidak seorang pun di dunia ini yang tidak luput dari yang namanya cinta karena manusia memang diciptakan secara eksistensial bersamaan dengan lahirnya cinta itu sendiri. Senja itu menjadi abu-abu bagi Dewi karena sejak saat itu Brata, seorang yang liar namun memiliki hati bagai samudera memberikan sedikit harapan padanya namun ada sesuatu yang menutupi perasaannya kepada Dewi, yakni impiannya, cita-citanya, keinginannya, sebuah rasa untuk menjadi alat bagi Tuhan di dunia ini.
“Mengapa kamu menciumku?” tanya Brata kepada Dewi sesaat setelah semuanya kembali kea lam sadar mereka. Desiran angin senja membawa segala perasaan Dewi kepada langit, ingin rasanya memuntahkan rasa yang memang mengalir di hatinya untuk Brata setelah setengah tahun yang lalu Brata menolong Dewi yang tenggelam terseret ombak yang begitu besar. Sejak saat itu, Dewi memiliki cinta yang sulit untuk diungkapkannya. Hari-harinya dihabiskan di tepi pantai untuk sekedar memandang Brata dari kejauhan.
“Brata, Aku mencintaimu,” jawab Dewi dengan hati yang berdebar. Setelah setengah tahun lamanya ia ingin sekali mengungkapkan kalimat itu kepada Brata, akhirnya hari ini hal itu terjadi. Sesuatu yang menjadi impian Dewi, bersama Brata menjalani kehidupan yang memang sarat dengan tanda tanya.
“Mengapa baru sekarang kamu berkata padaku, Wi?”
“Memang kenapa? Terlalu lama yah?”
“Untuk saat ini ada sebuah rasa yang bergejolak dalam hatiku. Mungkin kamu pun tidak menduga perasaan yang ada padaku. Dahulu, setengah tahun yang lalu aku memang menyadari sebuah rasa yang tak bisa kudefinisikan padamu. Ada sebuah rasa bagiku untuk memilikimu, namun aku sadar bahwa aku manusia yang penuh dengan kekuarangan. Aku tak pantas untukmu, Wi,” ungkap Brata menjelaskan perasaannya dahulu kala.
“Maaf untuk itu Brat, aku tak kuasa mengungkapkan rasaku padamu. Aku begitu naïf sehingga aku hanya bisa berada jauh, mengambil jarak denganmu. Sebenarnya hari-hariku pun kuhabiskan di tempat ini. Memandangmu dari kejauhan. Aku tak punya nyali yang besar untuk berada di dekatmu,” kata Dewi dengan nada terbata-bata. Ia merasa terharu ketika mengetahui bahwa setengah tahun yang lalu Brata punya rasa yang sama dengannya, namun itu setengah tahun yang lalu. Bagaimana dengan sekarang? Apakah Brata tetap mencitaiku? Apakah Brata memiliki rasa cinta yang sama kepadaku? Pertanyaan-pertanyaan itu muncul di kepala Dewi, sulit rasanya untuk tidak menahan butiran-butiran air mata yang mulai menetes menuruni setiap lekuk pipinya.
“Maafkan aku Wi, aku tidak tahu harus berbuat apa. Seiring berjalannya waktu perasaanku padamu tenggelam bersamaan dengan derai air di pantai ini menuju samudera luas. Aku tak lagi seperti dulu yang mempunyai perasaan itu. Terima kasih bila kamu mau jujur padaku pada hari ini. Namun sekali lagi maaf karena aku mempunyai cinta lain yang begitu kuat menarikku hingga tak kuasa bagiku untuk menolaknya,” jelas Brata kepada Dewi yang perlahan mengambil jarak dengan Brata.
“Iya aku tahu, Brat. Ini memang salahku. Aku harus menunggu begitu lama untuk memiliki keberanian mengatakan hal ini padamu. Memang cinta itu tidak bisa dipaksakan sekaligus harus dipaksakan. Lebih baik aku mengatakan hal ini padamu daripada aku menahannya lebih lama lagi. Aku mengerti kok Brat bahwa memang sulit mengharapkan cinta yang tak kunjung datang.  Terima kasih karena pernah mencintaiku,” kata Dewi dengan penuh gejolak jiwa.
“Terima kasih juga karena boleh mencintaimu. Perasaan hanyalah sebuah bias yang tidak bisa untuk dipungkiri. Aku tahu bahwa rasa itu tidak pernah berbohong. Maafkan aku Wi, hal ini terlalu sulit bagiku karena ada kekuatan lain yang lebih besar dari rasa cinta itu sendiri. Aku memutuskan untuk menjadi seorang Pastur meskipun aku juga memiliki rasa itu padamu,” jelas Brata. Mendengar perkataan itu, Dewi pun kaget karena tidak mengira alasan Brata menolak cintanya. Dia tahu bahwa menjadi seorang Pastur adalah sebuah hal yang sangat jarang terjadi.
Hari telah menjadi gelap dan dua insan tetap duduk berdampingan memandang ombak yang perlahan semakin pasang. Bulan purnama telah menggantikan sang surya yang sedang tertidur pulas di belahan bumi yang lain. Malam itu adalah malam yang penuh dengan kasih mesra seorang calon Pastur kepada seorang wanita yang duduk di sampingnya. Mungkin ini adalah malam terakhir baginya untuk berada di dekat seorang wanita dengan perasaan cinta yang tak terselami. Memang cinta begitu rumit  untuk dirumuskan karena memang tak ada ilmu pasti yang dapat menjangkaunya. Cinta seperti samudera yang tak mungkin dapat ditampung oleh pikiran yang hanya sebesar botol. Cinta begitu luas dan tak terbendung maknanya. Biarah sang Pencipta cinta yang tahu dengan jelas siapa cinta itu sendiri.
“Maafkan aku ya Wi, keputusanku sudah bulat. Aku merasa terpanggil untuk menjadi seorang Pastur. Perasaan itu tak bisa lagi kututup-tutupi. Ada hal tak terlihat yang selalu memanggilku untuk meninggalkan segala yang kupunya demi segala yang akan kuperoleh dalam kebahagiaanku menjadi seorang Pastur. Maafkan aku sekali lagi,Wi,” begitulah Brata mencoba menguraikan segala perasaannya untuk menjadi seorang Pastur.
Dewi tak kuasa menahan tangis yang semakin lama semakin menjadi. Namun ia sadar bahwa perasaannya bertepuk sebelah tangan. Cintanya tak lagi disambut oleh cinta seorang Brata tetapi ia sekarang mengerti bahwa cinta itu seperti anak panah yang dilepas. Jika anak panah itu selalu berada dalam busurnya ia tidak akan pernah tahu kemana arah tujuan hidupnya sekaligus menyesengsarakan busurnya itu karena harus menahannya, namun ketika anak panah itu dilepas ia akan mencari sendiri jalan hidupnya dan itu membuat busur lega meskipun arah anak panah itu tidak sesuai dengan kehendaknya.
“Brata, aku mengerti kok dengan ini semua. Tidak ada yang bisa menghalangimu untuk sebuah cita-cita itu. Aku tidak mungkin bersaing dengan Tuhan yang telah mencintaimu lebih dahulu dari pada aku. Terima kasih ya Brat karena kamu boleh menjadi bagian dalam hari-hariku. Mungkin ini malam terakhir bagi kita untuk berdua bersama menikmati pantai yang indah dan penuh kenangan ini. Terima kasih, Brat,” ungkap Dewi yang memang mengerti akan perasaan Brata yang begitu luhur.
Keras, total dan merdeka adalah sifat yang selalu dimiliki dalam cinta. Ia begitu keras melebihi batu apapun, total dalam berprinsip dan merdeka dalam bertindak. Sejak saat itu Brata pun semakin yakin dengan pilihannya untuk menjadi seorang Pastur. Dengan kemerdekaannya ia telah memutuskan suatu yang berbeda dengan kebanyakan orang. Ia ingin mengabdi seutuhnya kepada Tuhan yang telah mencintainya jauh sebelum dunia dijadikan.
Delapan tahun kemudian Dewi kembali berjumpa dengan Brata. Saat ini situasinya telah berbeda. Di hadapan Brata, terlihat seorang lelaki yang ingin menerima berkatnya untuk kelasngsungan hubungan yang lebih jauh, Brata memberikan sakramen perkawinan kepada Dewi dan calon suaminya. Dengan kebesaran hati Brata menjalankan tugasnya sebagai wakil Tuhan dengan amat baik. Ia tak lagi terbuai dengan masa lalunya dengan Dewi.
“Terima kasih ya Romo Brata. Aku sungguh bahagia hari ini karena telah menerima sakramen yang selamanya akan aku pegang teguh,” ungkap Dewi kepada Brata seusai misa perkawinan itu.
“Tetaplah berada di jalan Tuhan. Cintailah suamimu seperti kamu mencintai dirimu sendiri. Selamat menempuh hari yang baru semoga kamu selalu mengalami kebahagiaan yang selama ini kamu cari.”
“Terima kasih Romo Brata, aku akan selalu pegang janjiku.”
“Amin.”

Sendangsono: Lourdes van Java


Bagi sebagian besar umat Katolik di Indonesia, Gua Maria Sendangsono adalah bagian tak terpisahkan dari rangkaian ziarah iman mereka. Kisah pembaptisan pribumi pertama di tempat itu  tak lain dipandang sebagai lahirnya Gereja Perdana di pulau Jawa.
Sendangsono merupakan nama sebuah sumber air di dusun Semagung, desa Banjaroyo, kecamatan Kalibawang, kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta. Lokasinya berada di lereng selatan bukit Menoreh, sebuah hamparan perbukitan kapur sisi barat Yogyakarta. Tempat ini berada sekitar 30 kilometer dari kota Magelang dan bisa dicapai melalui Jalan Godean atau Jalan Magelang.
Nama Sendangsono diambil dari kata Sendang dan Sono; Sendang berarti mata air, sedangkan kata Sono mau menunjuk pohon Sono yang letaknya persis di atas sendang tersebut. Sendangsono adalah tanah kelahiran bagi agama Kristiani di tanah Jawa. Dari sumber air tersebut Romo Fransiscus Van Lith SJ. ─ seorang Imam Belanda yang berkarya di wilayah Muntilan ─ membabtis 171 pribumi dengan liturgi Katolik pada tanggal 14 Desember 1904. Meskipun kawasan ini sudah dikenal sejak tahun 1904, namun Sendangsono baru diresmikan pada tanggal 8 Desember 1929 oleh Pastor Rp. Prennthaler, SJ.
Sendangsono memiliki kisah tersendiri tentang Gua Maria yang menjadi fokus utama perziarahan bagi umat Katolik. Patung Bunda Maria di Sendangsono merupakan hadiah dari Ratu Spanyol. Tidak mudah untuk membawanya ke Sendangsono mengingat pada saat itu transportasi belum memadai dan jalur yang ditempuh dari Kota menuju Sendang masih berupa hamparan jalan setapak.
Kawasan Sendangsono ditata ulang oleh Pastor Y.B. Mangunwijaya pada tahun 1970-an dan pernah mendapatkan penghargaan Aga Khan Award dari Ikatan Arsitektur Indonesia pada tahun 1991 pada bidang bentuk bangunan khusus pada kategori penataan lingkungan. Penghargaan tersebut memang pantas diberikan mengingat keindahan yang dapat kita rasakan di tempat itu. Bentuk pundak-berundak yang dinamis (mengingat lokasi yang berada di pegunungan) mampu membawa kita pada rasa kagum serta didukung oleh suasana hening yang dijaga di tempat itu.
Arsitektur Ala Romo Mangunwijaya
Bentuk arsitek yang dirancang oleh Pastor Y.B. Mangunwijaya ini merupakan bangunan yang unik. Jika kita memperhatikan dengan seksama, ada bentuk anak tangga bersusun selang-seling yang berbentuk segi enam. Pengunjung juga akan menemukan beberapa bangunan kapel yang memiliki nama-nama, misalnya ada Kapel Maria yang berisi patung Bunda Maria, Kapel Rasul yang menceritakan kisah perjuangan 12 rasul Kristus, dan Kapel Kristus yang terdapat patung Kristus disalib.
Bangunan Joglo berbentuk panggung juga dapat kita temukan di sini. Bangunan ini bisa kita gunakan untuk beristirahat atau tempat merenung dan berdoa kepada Tuhan. Ada unsur arsitektur Cina pada bangunan di Sendangsono. Selain corak warna merah yang dominan, beberapa ukiran dan bentuk tangganya menyerupai bangunan China namun memiliki corak Jawa. Inilah perpaduan beberapa unsur yang merupakan kelebihan dari Romo Mangun dalam merancang arsitektur Sendangsono, termasuk unsur Sumatra, Eropa, dan corak lainnya.
Kompleks Sendangsono terdiri atas beberapa bagian; ada kompleks makam, Guaa Maria, kapel-kapel, sumber mata air, dan bangunan joglo yang dapat digunakan untuk beristirahat.  Kita dapat mengunjungi makam Barnabas Sarikromo, yang merupakan sosok penting dalam pewartaan Gereja Katolik di tanah Jawa. Beliau adalah katekumen yang dibaptis pertama kali di Sendangsono dan mewartakan Injil ke berbagai daerah sekitar meskipun memiliki kekurangan fisik.
Di sepanjang jalan menuju Gua Maria, kita dapat menemukan fragmen-fragmen yang menceritakan perjalanan Yesus Kristus dalam mewartakan kabar gembira. Di setiap fragmen terdapat tatakan lilin di mana umat dapat menyalakan lilin yang menambah suasana damai di tempat itu.
Air dari sendang tempat pembabtisan pertama tersebut juga dapat kita nikmati. Air itu dialirkan melalui kran-kran yang dapat kita gunakan untuk mencuci muka, meminum, bahkan membawa pulang air ini dengan menyimpannya ke dalam botol.
Sendangsono merupakan tempat yang sangat tenang, sejuk, dan hening, sehingga sangat layak bagi pengunjung untuk merenung dan mendekatkan diri kepada Tuhan. Pengunjung tidak ditarik tiket retribusi apa pun karena Gereja Promasan yang bertanggung jawab atas pengelolaan tempat ini memang tidak mengizinkan adanya penarikan biaya, termasuk untuk toilet, namun pengunjung hanya ditarik karcis parkir yang pengelolaannya dipegang oleh pemerintah daerah.
Dari Rosario sampai Sengsu
Selain melakukan ritual ibadah, pengunjung juga dapat sekadar menikmati pemandangan alamnya yang memang asri dan indah. Gemericik air yang mengalir melalui sungai yang membelah kompleks Sendangsono  menambah suasana doa yang mampu menyentuh lubuk hati kita yang paling dalam.
Terdapat banyak kios pedagang di sekitar lingkungan Sendangsono yang menjajakan suvenir rohani, semacam salib, kaos, lukisan, maupun peralatan untuk beribadah semacam lilin, bunga, dan untaian rosario. Selain itu banyak penjual makanan di sekitar sendang. Makanan yang paling khas di tempat ini adalah Rica-rica anjing atau yang sering disebut sengsu (oseng-oseng asu).
Para pengunjung tidak hanya orang yang beragama Katolik. Banyak yang datang ke tempat ini untuk menikmati kesunyian yang sangat jarang didapatkan di tengah kota. Selain itu, suasana Sendangsono sangat mendukung untuk refleksi diri, menyadari segala sesuatu yang terjadi pada diri kita. Mudahnya, kita dapat menemukan Tuhan dalam kesunyian Sendangsono.
Sulit bagi kita untuk menemukan tempat yang begitu nyaman untuk menenangkan diri, Sendangsono salah satunya. Semilir angin berhembus ditambah suara gemericik air menyambut aura hangat yang memancar dari setiap sudut Sendangsono. Di tempat inilah kita dapat menemukan diri kita seutuhnya di hadapan Sang Pencipta.
Ad Maiorem Dei Gloriam

Belajar dari Hercules


Belajar dari Hercules
Oleh : Ignatius Fajar Santoso 

"Sebetulnya saya sedang butuh pesawat angkut berat untuk memperkuat Angkatan udara. Saya mendengar tentang pesawat Hercules, seperti apa ya bentuknya?" Begitulah kata-kata yang terlontar dari mulut Presiden Republik Indonesia Ir.Soekarno kepada Presiden Amerika Serikat John Kennedy. Sejak saat itu, Angkatan udara Indonesia diperbolehkan memakai jasa pesawat Hercules buatan Locheed Martin Amerika Serikat dengan 10 pesawat pertama, yakni 8 kargo dan 2 tanker. Indonesia boleh bangga karena pada tanggal 18 Maret 1960 menjadi militer kedua setelah AS yang diperkuat oleh Hercules, apalagi pada saat itu Angkatan Udara Indonesia menerbangkan sendiri pesawat bermesin torboprof Allison T56A-7 Hercules sejauh 13.000 mil dari Marietta, Georgia, AS ke Jakarta.
            Sebagai sebuah lembaga, TNI berperan untuk memelihara keamanan dan ketertiban umum. Tetapi apakah peran itu sudah berjalan dengan baik? Kecelakaan Armada Hercules yang menjadi salah satu armada kebanggaan TNI-AU menjadi contoh dari minimnya perhatian pemerintah terhadap perawatan truk terbang tersebut. Sejak dibeli, Hercules mengalamai beberapa kali kecelakaan. Pada misi Dwikora 1 September 1965, Hercules C-130B dengan nomor registrasi T-1307 hilang. Selain itu pada 16 September 1965 Hercules dengan nomor registrasi T-1306 tertembak oleh pasukan sendiri di Long Bawang. Lalu Hercules Patroli Maritim A-1322 mengalami kecelakaan di Sibayak, dan yang lebih tragis setelah HUT TNI 5 Oktober 1991, sebuah pesawat Hercules jatu di Condet, Jakarta Timur dengan membawa 121 angota pasukan khas menuju Bandung. Bagaimana peristiwa-peristiwa tersebut dapat terjadi padahal pesawat tersebut merupakan pesawat yang tergolong mutahir? Dari peristiwa terakhir jatuhnya pesawat Hercules C-130 (A-1325) di Magetan, Jawa Timur, Kamis 21 Mei 2009, pihak TNI belum menemukan penyebab yang pasti kecelakaan tersebut sampai dengan Jumat, 22 Mei 2009. Menurut Kepala Dinas Operasi Lanut Iswahjudi kolonel Nanang Santoso dan Komandan Lanud TNI-AU Iswahjudi Marsekal Pertama Bambang Samoedro, penyebab kecelakaan dimungkingkan oleh kabut rendah ataupun mesin pesawat yang bermasalah. Dari dugaan ini terlihat bahwa TNI-AU belum maksimal dalam persiapan penerbangan. Seharusnya penyebab-penyebab kecelakaan ini dapat dihindari dengan antisipasi sebelumnya. Harus ada persiapan yang matang dari TNI untuk menjalankan setiap misinya. Segala kemungkinan yang akan terjadi seharusnya dapat diperhitungkan secara rinci. Kecelakaan pesawat yang menewaskan 101 penumpang dan 4 warga ini tidak menggambarkan peran TNI untuk menjaga keamanan dan ketertiban umum. Justru sebaliknya, kecelakaan ini membuat warga menjadi cemas, seperti yang dialami oleh warga di Desa Geplak, kecamatan Karas, kabupaten Magetan yang menjadi korban jatuhnya pesawat C-130 Hercules Alpha 1325 itu.
Dengan adanya peristiwa kecelakaan ini, diharapkan kita sebagai bangsa bisa  belajar dari kelalaian yang dibuat. Sebagai lembaga keamanan dan pertahanan Nasional, TNI harus bertindak untuk semakin memperbaiki kinerjanya. Faktor human error semaksimal mungkin dapat dihindari. TNI juga harus semakin jeli terhadap situasi dan kondisi sekitar yang memungkinkan untuk menjalankan tugas. Tetap harus ada komitmen politik dari pemerintah untuk tidak menganaktirikan sistem pertahanan nasional Sikap profesional juga dituntut bagi para prajurit, sehingga TNI benar-benar menjadi sebuah lembaga pemerintah yang menunjukkan perannya bagi Negara. 

Review Film State of Play



Ketika Naluri Berbicara

Judul Film                          : State of Play
Tahun                                   : 2009
Kategori                              : Politik
Sutradara                           : Kevin Macdonald
Penulis Naskah               : Matthew Michael Carnahan, Tony Gilroy, Peter Morgan, and Billy Ray.

State of Play adalah film tentang seorang wartawan/jurnalis yang memiliki misi menguak skandal kematian seorang wanita (Sonia Baker)  yang merupakan asisten dari seorang anggota kongres di Amerika dari kubu Republik (Stephen Collins). Film ini memancing adrenalin penonton dengan alur cerita yang tegang dan membuat emosi penonton ikut larut ke dalam ide ceritanya. Di sini penonton dapat melihat bagaimana kredibilitas seorang jurnalis diterapkan oleh sang tokoh utama, Cal Mc Gafrey, wartawan dari Washington Globe.

Pada awalnya, kisah dalam film ini bermula ketika Sonia Baker meninggal tanpa penyebab yang jelas. Karena kasus ini menyangkut seorang asisten anggota kongres, media segera menyebarkan berita yang simpang siur atau berita yang subjektif berdasarkan redaksi. Banyak media mengungkapkan bahwa Sonia Baker meninggal karena bunuh diri.

Pada awalnya media-media tidak mengetahui latar belakang dari kasus kematian Sonia Baker, yakni adanya hubungan gelap antara Stephen Collins dengan Sonia baker, namun Cal Mc Gafrey  mencoba mengurai segala sesuatu yang berkaitan dengan proses kematian Sonia Baker. Cal menggunakan berbagai cara untuk memperoleh data yang akurat dan objektif mengenai kronologi yang sesungguhnya di balik kematian Sonia Baker.

Cal menguraikan beberapa fakta mengenai hubungan Collins dengan Sonia ketika Collins meminta bantuan kepadanya untuk memperbaiki citranya sebagai anggota kongres, kebetulan Cal adalah sahabat Collins ketika ia masih berada di bangku kuliah. Pada kesempatan inilah Cal mengorek segala informasi dari Collins.  Collins mencoba meyakinkan Cal bahwa Sonia tidak mati bunuh diri, karena pada pagi hari sebelum Sonia meninggal, Collins masih melakukan video call dengan Sonia. 

Untuk membantunya mengurai kasus ini, Cal meminta bantuan kepada seorang penulis artikel bernama Della Frye. Cal dan Della segera memburu data dari sekian banyak informasi yang mereka terima dari orang-orang yang mengenal Sonia Baker (Dominic Foy).  Akhirnya mereka dapat mengetahui bahwa Sonia Baker berkerja pada Point Corp yang merupakan pesaing dari anggota kongres. Sonia ditugaskan untuk mencari informasi dari Stephen Collins yang merupakan “musuh” dari Point Corp. Point Corp dikenal sebagai kelompok yang tidak segan untuk melakukan segala sesuatu untuk kepentingan intern sekalipun itu harus membunuh seseorang. Selain itu, Cal dapat mengetahui bahwa Sonia mengandung anak hasil hubungan gelapnya dengan Collins.

Dari sekian banyak informasi, Cal dapat mengambil kesimpulan bahwa Sonia dibunuh oleh seorang anggota Point Corp. Kesimpulan itu diambil berdasarkan analisis bahwa Sonia tidak lagi dapat diandalkan oleh Point Corp untuk mencari informasi mengenai Stephen Collins. Namun secara tidak diduga kesimpulan itu runtuh karena ternyata dapat dibuktikan bahwa Collinslah yang membunuh Sonia. Dengan mengikuti nuraninya sebagai seorang jurnalis, Cal segera menulis artikel mengenai kronologi sesungguhnya yang terjadi di balik kematian Sonia Baker sekalipun ia harus mengorbankan hubungan persahabatannya dengan Collins.

Di sinilah sebenarnya inti dari cerita State of Play bahwa kemerdekaan seorang jurnalis terletak pada keberaniannya mengambil pilihan dalam sebuah dilemma, ketika ia dihadapkan pada sebuah kenyataan antara relasi personalnya dengan kewajibannya kepada masyarakat luas. Cal telah menunjukkan bahwa nuraninya berbicara pada sebuah kebenaran yang harus dipublikasikan kepada khalayak umum ketimbang ia harus menjadi seorang yang munafik.

Dari sekian banyak hal yang menguras emosi dalam hal jurnalistik, film ini juga menampilkan sisi lain dari kehidupan yang tidak patut untuk dicontoh. Selain adanya hubungan gelap antara Collins dengan Sonia, Cal pun juga melakukan hubungan gelap dengan istri Collins, yakni Annie. Sisi lain inilah yang harus dipandang dengan paradigma berbeda pula, di mana sebuah relasi akan tercipta ketika secara tidak sadar manusia melangkah ke arah yang bersebrangan dengan nalurinya. Sebagai manusia, kita sepatutnya dapat memilah-milah mana yang baik dan mana yang buruk untuk diri kita sendiri. Jangan sampai kita terjebak pada sebuah realitas yang menawarkan kebahagiaan semu tanpa memandang sekeliling kita.
Ad Maorem Dei Gloriam
Ignatius Fajar Santoso

Komunikasi Interpersonal, Pertumbuhan dan Keretakan


Ketika sebuah proses komunikasi sudah dimulai dan terbentuk, maka sebuah hubungan akan masuk pada proses selanjutnya, yaitu apakah hubungan tersebut akan bertumbuh, ataupun hubungan tersebut akan mengalami keretakan. Pembahasan ini akan fokus membahas tentang proses pertumbuhan dan keretakan dalam sebuah hubungan.

Pertumbuhan
Teori komunikasi yang berhubungan dengan pertumbuhan dalam proses komunikasi:
-          Uncertainty Reduction Theory (Berger and Calabrese, 1975)
Menjelaskan bagaimana ketidakpastian- ketidakpastian yang ada pada individu- individu yang terlibat dalam sebuah komunikasi akan memengaruhi masing- masing individu sendiri dalam bagaimana mereka bersikap dan memutuskan bagaimana kelanjutan hubungan mereka satu sama lain. Sejauh ini, tidak ada klaim yang benar- benar valid untuk mengambil kesimpulan apakah ketidakpastian dalam komunikasi berpengaruh positif atau negatif dalam sebuah hubungan komunikasi.
-          Attraction Theory
Teori ini mengatakan bahwa kita akan cenderung lebih mengembangkan hubungan kita dengan orang- orang yang memiliki kesamaan dengan kita, mengapresiasi kita, yang menurut kita atraktif secara fisik dan psikologis, terutama dalam hal sosioekonomi dan edukasi.
-          Rules Theory
Mengatakan bahwa dalam hubungan romansa, pertemanan, dan keluarga, selalu ada daftar aturan yang mengaturnya, ketika aturan- aturan tersebut terpenuhi, hubungan  akan berkembang dengan baik, dan ketika aturan- aturan tersebut tidak dipenuhi, kebalikannya, hubungan akan berkembang ke arah yang negatif.
-          Social Exchange Theory
Teori ini mengatakan bahwa sebuah hubungan akan bertumbuh secara negatif atau positif, tergantung dari asaz untung dan rugi dalam berjalannya proses komunikasi dan hubungan tersebut, ada pertimbangan dan perhitungan apa pengorbanan yang kita lakukan dengan apa yang kita dapat, apa yang kita keluarkan dan apa yang menjadi milik kita.
-          Equity Theory
Mengatakan bahwa kita akan mengembangkan sebuah hubungan sebagai sesuatu yang seimbang, diantara komu
nikator dan komunikan, dari segi rasio apa yang kita dapat dan apa yang kita berikan.

Relationship License
Ini adalah konsep yang sangat berhubungan dengan perkembangan sebuah hubungan. Adalah lisensi untuk mengganggu ekspektasi dalam hubungan, peraturan, dan juga perubahan- perubahan yang tidak terduga. Semakin berkembangnya suatu hubungan, maka semakin juga lisensi ini berpengaruh. Contohnya adalah ketika pasangan sedang makan malam bersama, mereka tidak segan untuk memakan makanannya satu sama lain, ataupun memperbaiki baju satu sama lain, namun ketika hubungan mereka tidak harmonis atau sedang mengalami keretakan, lisensi ini akan menjadi lebih terbatas.
            Dalam beberapa hubungan, lisensi tersebut ada yang resiprokal, masing- masing memiliki hak dan kewajiban yang sama, namun di beberapa hubungan lainnya, lisensi ini tidak resiprokal, ada perbedaan hak dan kewajiban diantara pihak- pihak yang terlibat, dalam hal ini, sangat berkaitan dengan budaya, di beberapa budaya, laki- laki lebih ‘diagungkan’ dan lebih leluasa untuk mengintimidasi wanita, namun di beberapa budaya lainnya hal ini tidak terjadi, dimana kesetaraan gender adalah muthlak.
            Bagian yang unik adalah proses untuk menegosiasikan lisensi ini, dimana individu tidak mau menjadi pihak yang terintimidasi, namun tanpa menyerah pada privasi yang ingin kita pertahankan. Proses negosiasi ini memang tidak pernah secara eksplisit, karena pada umumnya dilakukan secara nonverbal dan tambahan- tambahan kecil.

Relationship Maintenance

Relationship maintenance behavior, bagaimana perilaku/sikap kita dapat membantu dalam mengelola dan memelihara hubungan. Tentu saja, menjaga sikap memiliki beberapa fungsi, diantaranya :
·  To keep the relationship intact : untuk memelihara keseimbangan dalam hubungan, untuk mencegah terputusnya hubungan.
·  To keep the relationship as its present stage : untuk mencegah hubungan menjadi lebih jauh dan juga tidak terlalu dekat.
·  To keep the relationship satisfying : memelihara keseimbangan dalam hubungan antara apa yang diberikan dan apa yang didapatkan.
Beberapa orang, setelah memasuki sebuah hubungan, berasumsi bahwa hubungan akan tetap berjalan kecuali jika terjadi sebuah hal buruk/bencana. Karenanya, meskipun mereka mencari cara untuk mencegah hal buruk itu terjadi, mereka tidak mungkin untuk terlibat terlalu banyak dalam menjaga sikap/perilaku.              
Yang lainnnya akan mencari sesuatu yang salah dan mencari cara untuk memperbaiki hubungan secepat dan seefektif mungkin.
Kebanyakan orang, akan terlibat dalam menjaga sikap/perilaku ketika ada yang salah dan ketika ada kemungkinan jika hubungan dapat meningkat.
Tidak mengejutkan lagi, memelihara hubungan banyak sekali mengambil tempat diseluruh hubungan yang melalui email. Banyak hubungan terjalin secara online, karena hubungan online sangat mudah untuk dijaga walaupun pasangan/ partner berjarak jauh. Bagi kaum wanita email lebih berguna untuk memelihara sebuah hubungan dibandingkan pria.

Reasons for Maintaining Relationship
Alasan perlunya memelihara sebuah hubungan sangat banyak dan beragam. Sebelum membahas lebih dalam alasan spesifiknya, ada beberapa prediksi teori dalam membina/memelihara sebuah hubungan.
·  Attraction theory
Teori daya tarik berasumsi bahwa hubungan dapat terjaga dengan baik saat adanya daya tarik yang signifikan, umumnya hal semacam itu yang memimpin pengembangan dalam sebuah hubungan. Walaupun kedua individu sebagaimana mereka mendefinisikan mengenai hal – hal apa yang membentuk daya tarik, mungkin telah berubah, pentingnya daya tarik-bagaimanapun didefinisikan-kemungkinan berlanjut selama hubungan masih terjalin.
·  Social exchange theory
Social exchange teori ini adalah teori perbandingan nilai. Dimana kita lebih senang membina/menjaga hubungan jika hubungan itu lebih bermanfaat dibandingkan dengan apa yang kita harapkan. Kita juga lebih senang menjaga/membina sebuah hubungan yang masih berlangsung walaupun tidak cukup dengan perbandingan nilai kita, selama itu masih lebih tinggi dari apa yang kita rasakan kita bias mendapatkan dari yang lainnya, dalam hal ini nilai perbandingan dijadikan sebagai alternatif. Jadi walaupun kita berfikir berhak untuk mendapatkan lebih banyak, jika kita tidak bisa mendapatkan lebih, kita akan lebih memilih untuk tetap tinggal.
·  Equity theory
Teori ini berasumsi bahwa kita dapat menjaga hubungan saat kita mengetahui keadilan relatif dalam sebuah hubungan. Saat kita dan pasangan merasa sama-sama dihargai dan menghargai, maka kita akan lebih senang untuk menjaga hubungan itu. Tetapi, jika salah satu-khususnya orang yang menjadi terbalas-menyadari kurangnya keadilan, bisa jadi hubungan itu akan berjalan rumit.

Untuk menambah teori – teori prediksi tersebut, dibawah ini adalah beberapa alasan yang umum dan sering digunakan dalam membina sebuah hubungan.
·  Emotional attachment : seringkali kita menjaga hubungan karena kita saling menyayangi, kita ingin menjaga keutuhan hubungan kita, dan kita tidak bisa menemukan alternatif lain yang menarik hati kita atau membuat kita nyaman selain pasangan kita.
·  Convenience : hal yang paling sulit menyangkut bagaimana kita menemukan orang lain untuk hidup bersama, sebagai rekan bisnis, sebagai teman/ pendamping social sebaiknya dibuat senyaman mungkin untuk tetap bersama daripada berpisah.
·  Children : sebuah pasangan akan hidup bersama karena merasa, sewajarnya atau keliru, bahwa itu demi kepentingan terbaik anak; atau anak-anak dapat memberikan alasan yang dapat diterima secara sosial untuk menutupi alasan sebenarnya-kenyamanan, keuntungan finansial, ketakutan akan kesendirian, dan sebagainya.
·  Fear : manusia memiliki rasa takut untuk bertualang/menjelajah dunia luar, sendirian, menghadapi orang lain dengan status “single” atau sendiri, dan kebanyakan memilih hubungan mereka saat ini sebagai alternatif yang lebih baik dibandingkan menghadapi ketakutan mereka sendiri.
·  Inertia : beberapa hubungan sangat dijaga karena adanya gaya semu (kedenderungan tubuh yang beristirahat untuk tetap diam dan tubuh yang bergerak tetap bergerak); banyak masalah dalam perubahan.
·  Commitment : setiap orang seharusnya memiliki komitmen yang kuat dengan pasangan atau hubungannya. Kenyataanya, riset membuktikan bahwa komitmen seorang perempuan lebih terkait erat dalam hal mengelola hubungan dan stabilitas dibandingkan dengan faktor – faktor lainnya (Sprecher, 2001).

Communication For Maintaining Relationship
Satu alasan sebuah hubungan dapat bertahan adalah adanya komunikasi yang efektif dalam hubungan tersebut. Cukup menarik, diantara pasangan menikah, strategi dalam menjaga hubungan yang dibuat oleh sang istri efeknya lebih besar dalam kepuasan, cinta, dan komitmen. Disbanding dengan strategi yang dibuat oleh suami. Ini bukan berarti strategi yang dibuat oleh kaum lelaki tidak efektif, ini lebih kepada umumnya sebuah hubungan suami istri/pernikahan, pasangan lebih didominasi istri yang menjaga sikap dalam hubungan tersebut.
Beberapa contoh bagaimana orang dalam mengelola/menjaga hubungan mereka, lebih dalam bentuk saran bagaimana mereka mempertahankan hubungan.
·  Be nice, studi menyebut hal ini perilaku prososial. Disini kita menjadi sopan, ceria, dan ramah; kita menghindari kritik; dan kita melakukan kompromi walaupun saat itu kita mengorbankan perasaan/diri kita. Perilaku prososial mencakup juga berbagi masa depan; sebagai contoh, berbicara tentang rencana berlibur bersama atau membeli rumah bersama. Ini juga termasuk bersikap mesra dan romantic terhadap pasangan.
·  Communicate, kita menelepon hanya untuk menanyakan kabar, atau mengirim kartu ataupun surat. Terkadang komunikasi hanya sebatas “obrolan” yang tidak signifikan dengan dirinya sendiri tetapi terlibat didalamnya karena menjaga hubungan. Juga menyangkut kejujuran, keterbukaan dan berbagi perasaan dalam sebuah hubungan. Memberikan respon yang konstruktif dalam sebuah konflik ini adalah tipe lain dalam strategi mempertahankan/menjaga komunikasi dalam sebuah hubungan.
·  Be open, kita ikut secara langsung saat berdiskusi dan mendengarkan pendapat yang lain – sebagai contoh, lebih membuka diri, bicarakan apa yang kita mau dalam hubungan yang sedang kita jalani, berikan nasihat, dan tunjukan empati kita.
·  Give assurance, kita yakinkan pasangan kita dalam pentingnya sebuah hubungan-sebagai contoh, kita buat pasangan kita nyaman dan menempatkannya sebagai yang pertama, dan utarakan cinta.
·  Share joint activities, luangkan waktu bersama-contohnya, bermain bola, mengunjungi teman bersama – sama, melakukan hal – hal yang lebih spesifik sebagai pasangan (misalnya, membersihkan rumah bersama), dan terkadang duduk berdua membicarakan banyak hal – hal yang telah dilalui bersama-sama. Dalam hal ini juga termasuk hari/tanggal penting yang dirayakan bersama, misalnya ulang tahun atau ulang tahun pernikahan, yang dirayakan dengan makan di restoran atau sekedar piknik keluar rumah.
·  Be positive,  kita mencoba membuat interaksi yang nyaman kepada pasangan- contohnya, berpegangan tangan, menyerah untuk membuatnya bahagia, dan memberikan bantuan. Secara bersamaan dan tidak langsung kita menghindari masalah – masalah tertentu yang dapat menyebabkan argumen.
·  Focus on improving yourself, sebagai contoh, kita bekerja untuk membuat diri kita sendiri terlihat lebih baik dan menciptakan daya tarik tersendiri bagi orang lain.


Keretakan Hubungan

Dalam tahap ini, ada pelemahan di dalam ikatan dari orang yang memiliki suatu hubungan. Proses ini bisa terjadi secara terlihat, maupun terjadi secara tidak terlihat. Secara teoretis, pelemahan ikatan ini bisa dikatakan terjadi akibat kehilangan daya tarik secara fisik maupun psikologis terhadap individu lain dalam suatu hubungan, ketika suatu kedekatan tidak lagi terasa, atau pada saat perbedaan menjadi lebih dominan dibanding persamaan.
Penyebab
1.      Jealousy (Iri) : Adalah reaksi dari adanya pihak lain yang tidak diharapkan, masuk dalam hubungan yang sedang terjalin. Seseorang yang sedang merasa iri bisa dilihat dari beberapa hal, seperti ekspresi nonverbal (sedih, menangis), melakukan tindakan intimidasi psikis dan psikologis ( berprilaku aneh, ngambek karena hal tidak jelas, menjadi kasar), mencari perhatian (diam secara tiba- tiba, terkadang menyalahkan orang lain ataupun menyalahkan segala unsur yang ada di sekelilingnya)
2.      Komunikasi Buruk : Jelas, komunikasi yang buruk akan menimbulkan banyak masalah, mulai dari salah pengertian, timbulnya spekulasi dalam pikiran yang tidak jelas, curiga, sampai menyalahkan orang lain akibat kejadian tidak menyenangkan yang terjadi.
3.      Adanya Hubungan Lain yang Lebih Menyenangkan : Manusia berhubungan dengan tujuan untuk mencari kesenangan, dan mengurangi penderitaan mereka, ketika suatu hubungan menjadi monoton, tidak ada perkembangan, dan di sisi lain ada hubungan lain yang lebih menyenangkan ada, ada kecenderungan seseorang akan lebih cenderung untuk menjalani hubungan yang lebih menyenangkan tersebut.
4.      Berubahnya Hubungan : Berubahnya kepribadian dari individu dalam suatu hubungan, revolusi kemampuan dan kesukaan terhadap suatu hal, dan juga berubahnya visi dan misi diantara pihak- pihak yang terkait dalam suatu hubungan akan membuat kesenjangan dan mengurangi tingkat kedekatan dalam suatu hubungan.
5.      Seks dan Hubungannya Dengan Pekerjaan : Dalam hubungan romansa, masalah seksual bisa menjadi permasalahan yang besar, dalam hubungannya dengan pekerjaan , hal ini juga berkaitan dengan terlalu banyaknya menghabiskan waktu untuk pekerjaan, terlalu sedikit menghasilkan uang, dan ketidaknyamanan di tempat kerja.
6.      Kesulitan Finansial : Di era saat ini, tidak bisa dipungkiri permasalahan utama yang dalam suatu hubungan adalah uang, hal ini dikarenakan uang sangat mempengaruhi kekuatan dan juga bagaimana suatu hubungan akan berjalan. Baik itu dalam hubungan romansa maupun bisnis, orang yang memiliki kekuatan finansial akan lebih memiliki otoritas dalam hubungan tersebut.
7.      Pandangan terhadap Hubungan Itu Sendiri : Bagaimana persepsi orang terhadap hubungan itu sendiri tentu akan berpengaruh, dari penafsiran dan pandangan secara harafiah, bagaimana hubungan harus berjalan, dan hak dan kewajiban masing- masing pihak yang terlibat dalam hubungan tersebut, kesemuannya sangatlah bergantung.

Akibat dari Keretakan Hubungan
Ketika hal ini terjadi, tentu akan banyak hal yang berubah, banyak dari ktia berpandangan bahwa perubahan akibat keretakan hubungan selalu buruk, padahal tidak selalu, pada beberapa kejadian perubahan akibat keretakan dalam suatu hubungan malah membawa dampak positif. Hal negatif tentu dimana kita akan merasakan kehilangan dari rasa nyaman ketika menlajani hubungan. Kita juga mungkin akan merasa tidak pantas, ataupun merasa bersalah, kita merasa bersalah atas kesalahan yang kita perbuat, atau karena kita tidak berbuat hal yang seharusnya kita perbuat.

Komunikasi dalam Keretakan Hubungan
Beberapa ini adalah pola hubungan yang sering terjadi pada saat sebuah hubungan mengalami keretakan :
1.      Withdrawal : Secara nonverbal, dimana keretakan hubungan terlihat dari komunikasi nonverbal, seperti tatapan mata dan sentuhan yang berkurang, berkurangnya kesesuaian dalam berbusana, dan berkurangnya penggunaan aksesoris yang menunjukan hubungan dengan orang lain ( foto, cincin).
2.      Decline in Self-Disclosure : Pengurangan penyingkapan diri sendiri, akan terjadi ketika keretakan sebuah hubungan membuat masing- masing anggota dalam suatu hubungan merasakan pihak lain tidak akan menerima mereka, ataupun mereka tidak lagi bisa dipercaya, sehingga masing- masing akan menjaga jarak.
3.      Deception : Proses ini meningkatkan tingkat kemunduran sebuah hubungan, seringkali terjadi dalam bentuk tindakan- tindakan negatif tanpa menggunakan argumen, seperti berada di tempat yang tidak seharusnya bersama dengan orang yang tidak seharusnya, tindakan ini terkadang hanya akan menghasilkan rasa malu, dimana anda hanya tidak ingin dipandang rendah oleh orang lain.
4.      Positive and Negative Message : Penggunaan simbol verbal bisa menjadi berubah seiring retaknya sebuah hubungan, penggunaan pesan positif berkurang, dan negatif bertambah.
Contohnya : ketika seseorang meminta tolong untuk minta dibuatkan kopi. :
1.      Maaf, bisa kamu buatkan saya kopi ?
2.      Buatkan saya kopi, ya ?
3.      Mana kopinya !

Relationship Dissolution

Beberapa orang yang menjalin hubungan pasti ada yang berakhir. Terkadang pasangan itu tidak mampu lagi untuk menyatukan diri bersama. Terkadang berakhir karena ada masalah yang tidak bisa diselesaikan. Terkadang ada yang hubungannya sudah tidak ada lagi keseimbangan, dan hanya akan semakin merusak dan berpisah adalah jalan terbaik. Saat hubungan itu berakhir, kita akan dihadapkan dengan dua masalah umum yaitu: bagaimana mengakhiri hubungan tersebut dan bagaimana menghadapi masalah yang tak dapat dihindari dan yang menyebabkan hubungan itu harus diakhiri.


Reasons for Relationship Dissolution
Hubungan berakhir karena alasan – alasan tertentu yang prinsipil atau bahkan ada yang harus berakhir disebabkan oleh hal – hal kecil yang terjadi berulang – ulang kali dalam sebuah hubungan. Putusnya sebuah hubungan dengan alasan apapun pasti membuat orang menjadi merasakan sedih karena mereka berfikir bahwa hubungan ini akan terus berjalan, tetapi kenyataanya harus berakhir karena sebuah atau beberapa alasan.
Dalam hubungan pertemanan biasanya hubungan itu berakhir disebabkan karena perlakuan teman kepada kita sudah tidak nyaman, membuat kita risih. Contohnya: rahasia kita yang bocor karena teman kita menceritakannya kepada orang lain. Atau mungkin teman kita yang sering berbohong dan hal itu terus berulang – ulang terjadi. Maka kita akan lebih memilih untuk menjauh atau bahkan bisa bermusuhan.
Dalam hubungan yang romantis, baik itu hubungan sepasang kekasih, pernikahan atau jenis hubungan lainnya. Jika didalam hubungan tersebut hanya satu yang melakukan segala hal dan yang lainnya hanya menikmati hasilnya maka hubungan yang seharusnya romantis itu berubah menjadi menyiksa, dan hubungan yang seperti ini baiknya diakhiri.
Bahkan hubungan keluarga pun berpotensi untuk mencapai akhir/berakhir. Contohnya, jika ada saudara kita yang berhubungan dengan sesama jenis dan keluarga kita menentang, dan pada akhirnya saudara kita itu diberikan pilihan untuk tetap menjadi bagian keluarga atau pergi bersama pasangan sesama jenisnya dan tidak lagi dianggap sebagai bagian dari keluarga.
Banyak orang berpikir, berakhirnya sebuah hubungan dikarenakan salah satu dari pasangan tersebut melakukan kesalahan. Tetapi sebenarnya masih ada alasan – alasan lainnya, seperti misalnya salah satu dari pasangan itu menyadari bahwa hubungannya saat ini tidak dapat membawa ke tujuannya, atau menyadari sebenarnya yang dirasakannya bukan lagi rasa kasih sayang dan yang biasanya paling sering terjadi adalah menemukan cinta yang lain.


Strategies of Disengagement
Saat kita memutuskan untuk mengakhiri hubungan, kita memerukan cara – cara dalam menyampaikannya kepada pasangan kita, ada lima strategi yang biasa digunakan, kita bisa memilih salah satu cara dibawah ini:
·  Positive tone, gunakanlah bahasa dan nada bicara yang sopan dan halus ini berguna untuk kita tetap menjaga perasaan pasangan kita. Contohnya, “Aku benar – benar sayang/care sama kamu, tapi aku belum siap untuk berkomitmen”
·  Negative identity and blaming, kita bisa langsung menyebutkan sifat buruk/ kesalahan yang sudah dibuat oleh pasangan kita, agar kita dapat membebaskan diri kita dari kesalahan atas perpisahan itu. Contohnya, “aku tidak tahan lagi dengan kecemburuanmu, kecurigaanmu yang terus menerus, kamu terus mengikutiku, aku butuh kebebasan!”
·  Justification, melakukan pembenaran sebagai alasan untuk mengakhiri hubungan. Contohnya, “aku akan pergi jauh selama empat tahun karena aku harus kuliah; kenapa harus tidak berhubungan dengan orang lain?”
·  Behavioral de-escalation, mengurangi bentuk perhatian, kontak fisik untuk menurunkan intensitas hubungan. Contohnya dengan tidak mengangkat telfon, dan pengurangan waktu bersama.
·   Reduce exclusivity, maksudnya kita mengutarakan sesuatu yang dapat mengurangi kekhususan hubungan atau insensitas. Contohnya, “aku tidak bisa menjalin hubungan yang lebih private seperti ini, lebih baik kita sama – sama mencari orang lain.”


Dealing with a break up
Setelah kita sudah mengakhiri hubungan kita, pasti kita akan menghadapi kesulitan dalam menerima perpisahan tersebut. Biasanya kita bisa sampai stress, emosi yang tidak stabil, bahkan karena perpisahan itu meninggalkan rasa sakit yang sangat besar, kita bisa menyakiti diri kita sendiri atau bahkan bunuh diri. Berikut ini adalah beberapa saran dalam menghadapi sebuah perpisahan, baik itu dengan sahabat, keluarga, atau kekasih.
·  Break the Loneliness–Despression Cycle , dua masalah utama yang harus dihadapi setelah terjadi perpisahan adalah perasaan depresi dan kesepian. Jangan menganggap enteng kedua perasaan tersebut, karena jika kita merasa depresi perasaan itu bisa membawa kita merasakan rasa sakit yang lebih besar lagi. Saat rasa depresi itu sudah semakin besar lagi kita harus melakuakan penangan yang lebih serius, dengan pergi konsultasi dengan pskiater.
·  Take Time Out, menahan godaan untuk memulai hubungan yang baru lagi, walaupun hubungan yang baru mungkin bisa mengobati rasa sakit yang kita rasakan, tetapi lebih baik sementara kita lebih focus pada diri kita sendiri, menjalin hubungan dengan diri sendiri lebih baik lagi. Siapkan diri lebih baik lagi menjadi pribadi yang baru dan siap untuk memulai hubungan baru lagi nantinya.
·  Bolster Self-Esteem, berusaha untu menghargai diri kita sendiri. Saat hubungan berakhir, kita biasanya tidak lagi memperhatikan diri kita sendiri. Biasanya ini terjadi kepada pihak yang tidak memulai terjadinya perpisahan. Biasanya timbul perasaan bersalah, dan menjadi penyebab terjadinya perpisahan itu. Saat itu juga kita akan merasa tidak diinginkan dan tidak dicintai. Itu saat nya kita untuk mengumpulkan kembali semua sisi positif dari dalam diri kita. Berakhirnya hubungan itu bukan berarti kita melakukan kesalahan, atau berpikir bahwa kita adalah penybab utama putusnya hubungan,  dan bukan berarti juga hubungan selanjutnya juga akan gagal. Idealnya, dari kesalahan tersebut kita bisa mendapatkan pelajaran penting tentang diri kita dan sikap kita dalam berhubungan.
·  Remove or Avoid Uncomfortable Symbols, setelah berakhirnya sebuah hubungan biasanya ada barang – barang yang menjadi kenangan kita dengan pasangan kita dulu. Misalnya foto-foto, hadiah/kado yang pernah diberikan, surat, dan masih banyak lagi. Saat ini lah kita harus menahan godaan untuk melihat barang – barang tersebut. Karena barang – barang itu bisa membawa kita ke kenangan masa lalu, dan membuat kita menjadi sedih lagi. Akan lebih baik jika kita buang saja barang – barang yang menyisakan kenangan itu. Atau letakkan barang – barang itu ditempat yang sulit kita jangkau, nanti jika saat kita sudah kembali normal dan tidak lagi merasa sedih, kita bisa membukanya kembali dan tetap menyimpannya.
·  Seek Support, kita bisa mencari dukungan dari orang – orang terdekat dengan menceritakan keadaan / perasaan yang kita rasakan saat ini kepada teman atau keluarga terdekat. Karena dengan berbagi kesedihan dengan orang lain bisa sedikit mengurangi kesedihan itu. Dan disamping itu, kita juga tidak akan merasa sendiri lagi.
·  Avoid Repeating Negative Patterns, banyak orang yang mengulang kesalahan yang sama saat memulai sebuah hubungan yang baru. Sebaiknya, gunakan pengalaman kita di hubungan yang sebelumnya sebagai pelajaran untuk tidak mengulang kesalahan yang sama dihibungan yang baru ini. Kita juga harus bisa mejauhkan pikiran bahwa hubungan kita yang saat ini akan berakhir sama dengan yang telah gagal sebelumnya. Gunakan pengalaman masa lalu sebagai penuntun/petunjuk dalam menjalin hubungan yang baru, bukan sebagai penghambat.